Dahulu engkau sahabatku
Menjadi tempat untuk mengadu keluh
Memberi tentram dan rasa teduh
Rasa kagumpun terhimpun utuh
Namun kini engkau murka
Melupakan persahabatan yang tercipta
Mengeluarkan lahar amarahmu
Menyatakan panas hatimu
Wai gunung
Dahulu engkau adalah tempatku berlindung
Kini bagaikan ular tedung
Melenyapkan beberapa tulang punggung
Adakah hatimu terluka karenaku?
Adakah tingkah lakuku menyakitimu?
Atau mungkin engkau bosan denganku
Hendak mencari sahabat baru
Kini aku menangis pilu di depanmu
Membiarkan engkau melihat airmataku
Sengaja agar dikau terharu
Dan berhenti mengeluarkan panas murkamu
(Puisi untuk bencana Merapi)
Pray For Indonesia
No comments:
Post a Comment