Friday, July 22, 2011

ORANG KRISTEN YANG ‘SUKSES’




Tidak ada orang di dunia ini yang ingin mengalami kegagalan. Semua orang mengejar dan berjuang untuk mencapai kesuksesan. Itulah mengapa seminar-seminar motivasi tentang kesuksesan laris manis dan orang berbondong-bondong mengikutinya. Saya yakin setiap kita yang ditempat inipun juga sedang mengejar apa yang namanya kesuksesan itu.

Berbicara tentang kesuksesan, sebenarnya apa sih kesuksesan itu? Ada yang mengatakan bahwa orang sukses adalah orang yang kaya. Tapi ada banyak orang kaya yang mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Ada juga yang mengatakan orang sukses itu adalah orang yang terkenal. Tapi tidak juga selalu demikian. Almarhum Michael Jackson, raja pop yang belum tersaingi sampai saat ini, tidak diragukan kepopularannya. Tapi dia pernah mengatakan bahwa ia merasa kesepian dan membutuhkan kasih sayang. Hidupnya tidak bahagia. Ada juga yang mengatakan bahwa orang sukses itu adalah orang yang berkedudukan. Namun banyak orang-orang yang berkedudukan dan yang memiliki banyak gelar tersebut menjadi korban teror dari penjahat-penjahat, dan akhirnya mereka stress, bahkan ada yang menjadi gila karena hal itu. Dapatkah orang-orang demikian disebut sebagai orang sukses? Tidak!

Jadi sebenarnya apa itu sukses? Bagaimana seseorang dapat dikatakan sukses? Dalam sebuah kamus encarta yang saya baca, sukses itu memiliki arti “dapat mencapai sesuatu seperti yang direncanakan atau ditargetkan.” Kalau demikian pengertian sukses berarti sukses itu tergantung dari masing-masing orang.
Tergantung apa target orang tersebut, dan tergantung tingkat kepuasan dari seseorang dalam mencapai targetnya. Saya pernah mengunjungi seorang rekan saya. Dia teman seangkatan saya, dan usahanya cukup berhasil, sehingga saat ini dengan usahanya dia sudah bisa beli mobil dan rumah sendiri. Terus saya berkata sama dia “Wow.... kamu sekaran sudah sukses ya...” segera saja ia menyela “Ahhh...tidak la.... sukses apanya....ga ada apa-apanya ini...jauh dari sukses....” Mengapa bisa terjadi demikian...karena standar kita berbeda.

Nah, karena itu jika kita ingin menilai kesuksesan yang sesungguhnya, yang paling objektif, kita harus kembali pada Firman Tuhan. Kita harus kembali kepada apa sih target atau tujuan dari pencipta kita menciptakan kita. Sama seperti sebuah piring. Tentunya kita tahu bahwa piring diciptakan sebagai alas untuk menaruh makanan. Tapi saya pernah melihat sepasang suami istri bertengkar dan mereka lempar-lemparan piring sampai pecahannya di mana-mana. Tentunya piring itu ‘gagal’, karena tidak sesuai dengan target pencipta piring menciptakannya. Demikian juga dengan kita. Jika kita ingin tahu seberapa sukses kita, maka kita harus tahu, apakah kita sudah mencapai target yang diinginkan oleh pencipta kita atau belum.

Kalau begitu untuk apa sih sebenarnya kita diciptakan? Paulus dalam surat Kolose 1:16 mengatakan “karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia.” Setiap manusia diciptakan untuk mencapai tujuan Allah. Yaitu “untuk dia”. Ini bukan mengenai kita manusia, namun mengenai Tuhan. Ini bukan berbicara tentang target-target kita, tapi tentang target Tuhan dalam hidup kita. Rick Warren pernah mengatakan “Anda dijadikan oleh Allah dan untuk Allah – dan sebelum anda memahaminya, kehidupan tidak akan pernah bisa dipahami.” Jadi jika kita ingin menjadi orang yang sukses, bukan dengan memasang target dan sasaran sesuai dengan keinginan kita, tapi bertanyalah, apa sih tujuan Tuhan menciptakan saudara dan saya. Dan capai target itu.

Secara umum mungkin kita semua sudah tahu bahwa kita diciptakan untuk kemuliaan Allah dan menyenangkan hati Tuhan. Tapi saya yakin bahwa Tuhan memiliki tujuan / target khusus dalam hidup kita masing-masing. Mungkin diantara kalian ada yang diciptakan untuk menjadi seorang pengusaha kristen yang memberkati banyak orang. Mungkin di antara kalian ada yang diciptakan menjadi seorang guru, yang walaupun gajinya kecil tapi pekerjaannya sangat mulia. Mungkin ada yang diciptakan untuk menjadi ibu rumah tangga yang memuliakan Tuhan lewat keluarganya. Mungkin ada juga yang kelak akan dipanggil menjadi hamba Tuhan seperti saya. Saya percaya setiap kita sudah ditetapkan dengan tujuan dan target khusus dalam hidup ini. Bahkan ketika hidup kita tampak ada banyak kegagalan, Tuhan bisa saja punya maksud dari itu semua untuk melakukan pekerjaannya.

Di Alkitab ada seorang nabi bernama Yeremia. Dia seorang nabi yang menyuarakan suara Tuhan untuk bertobat. Tapi tidak ada satu orang Israelpun yang bertobat karena perkataannya. Secara kasat mata Yeremia tampak gagal. Namun dimata Tuhan ia adalah seorang yang sukses, karena telah menjalankan tugasnya dengan baik.

Orang-orang sederhana pun dapat dipakai Tuhan menjadi seorang yang sukses. Saya sangat menyukai film Simon Birch. Walaupun ini bukan kisah nyata, tapi ini mewakili banyak kisah nyata yang ada didunia ini. Dikisahkan ada seorang anak kecil yang bernama Simon. Dia seorang yang sederhana bahkan dapat tergolong miskin. Bukan hanya itu, iapun adalah seorang anak yang cacat dimana tubuhnya agak cebol dan tidak lagi bertumbuh. Ia tidak disuka oleh semua teman-temannya. Bahkan gurunya juga tidak suka kalau Simon ada di kelasnya. Orangtuanyapun tidak memperhatikan dia. Bagi banyak orang, keberadaan Simon hanya akan membawa sial. Terkadang Simon putus asa dengan dirinya. Tapi ia sering berkata pada dirinya “Tuhan tidak menciptakan saya secara kebetulan, Tuhan pasti punya maksud dalam hidup saya.” Berulang kali ia mengungkapkan hal itu pada dirinya dan temen-temennya. Sampai suatu waktu, ketika ia dihukum sama gurunya untuk menjadi pendamping retret anak-anak kecil. Ditengah perjalanan tiba-tiba Bus yang ditumpangi anak-anak mengalami kecelakaan dan masuk ke dalam danau. Perlahan demi perlahan bus yang ditumpangi itu kemasukkan air. Anak-anak ketakutan. Disaat itulah ia teringat bahwa Tuhan punya maksud dalam hidupnya. Ia berdiri dan berteriak “tenang jangan takut, ikuti perintah saya.” Kemudian ia menyelamatkan satu persatu anak-2 ke tepi danau, dan sampai anak terakhir ia selamatkan, tapi ia tidak sempat menyelamatkan dirinya sendiri. Orang lain ia selamatkan, tapi ia sendiri mati untuk orang lain. Usianya masih sangat kecil waktu itu. Tapi orang-orang mengenang dia sebagai seorang yang berhasil.

Itulah orang-orang yang sukses. Yaitu seorang yang berhasil menjalankan rencana dan tujuan sang pencipta dalam hidupnya. Jadi jika ingin menjadi orang sukses, ayo tanyakan kepada Tuhan akan apasih maksud Tuhan secara khusus menciptakan saya. Apakah itu menjadi pengusaha kristen, manajer, programmer, ibu rumah tangga, hamba Tuhan, dsb. Entahkah akan menjadi orang kaya, sederhana, orang berjabatan tinggi, orang berjabatan biasa, yang punya banyak kekuasaan, atau sedikit kekuasan, dsb. Milikilah kepekaan akan maksud Tuhan menciptakan dirimu. Tuhan sudah mempersiapkan tujuannya dalam setiap hidup anak-anak Tuhan. Miliki hubungan yang intim dengan Tuhan dalam saat teduh dan doa-doamu, miliki juga hati yang mau dibentuk yang mengotoritaskan Tuhan di atas segala kehendak-kehendak kita. Dan ketika kita tahu akan apa maksud Tuhan atas hidup kita, dan ketika kita melakukannya sesuai kehendak Tuhan, pada saat itulah saudara dan saya dapat dikatakan sebagai seorang yang sukses.

No comments: