Saturday, April 14, 2007

BERGEMBIRA DI ATAS PENDERITAAN ORANG LAIN

Bergembira diatas penderitaan orang lain adalah tindakan yang sangat tidak terpuji. Jangankan bergembira, seandainya kita melihat seseorang terjatuh dari kendaraan bermotor hingga ia tidak dapat berjalan karena terluka, dan sikap kita cuek-cuek saja, maka kita adalah manusia yang tidak berperikemanusiaan. Apalagi sampai mentertawakan dan bergembira diatas kejatuhannya, wah! sungguh merupakan sikap yang sangat-sangat tidak terpuji.

Rasa-rasanya tidak ada satu agamapun yang mengajarkan umatnya untuk bergembira di atas nelangsa orang lain. Tidak pernah ada kitab suci yang mengatakan ”tertawalah terbahak-bahak jika kamu melihat ada orang yang berduka” atau ”berbahagialah jika sahabatmu sedang menangisi kematian kekasihnya” ataupun kalimat-kalimat senada lainnya. Setiap agama pastilah mengajarkan agar para penganutnya memiliki hati yang penuh dengan belas kasihan, empati, kemurahan, rela berkorban bahkan siap menolong setiap orang-orang yang membutuhkan.

Alkitabpun mengajarkan kita untuk berempati dan berbelaskasihan terhadap orang-orang yang sedang menderita. Dalam Roma 12:15 rasul Paulus mengatakan ”bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, berdukacitalah dengan orang yang berdukacita” sebagai salah satu nasehat Paulus tentang mengasihi sesama. Tuhan Yesus sendiri menunjukan sikap empatinya terhadap kesusahan-kesusahan orang lain. Ia seringkali menolong orang-orang kecil yang tidak berdaya. Ia memberi makan 5000 orang yang sedang kelaparan, menyembuhkan orang sakit kusta yang begitu hina dimata manusia, mengampuni seorang perempuan yang hampir mati di lempari batu karena kedapatan berjinah, mengusir setan pada orang Gerasa yang dihindari oleh penduduk sekitar dan banyak lagi cerita-cerita lainnya yang mengajarkan untuk berbelaskasihan terhadap penderitaan orang lain. Tuhan menginginkan setiap anak-Nya dapat mewujudkan kasih dengan menolong sesamanya melalui tindakan yang nyata. Tuhan Yesus berduka jika kita bergembira diatas penderitaan orang lain.

Namun sebenarnya Alkitab juga mengajarkan kita untuk bergembira diatas penderitaan orang lain. Sungguhkah ? Bahkan lebih tepatnya dikatakan bahwa kita harus besukacita diatas penderitaan orang lain.

Ya, Tidak diragukan lagi. Kita harus bersukacita di atas penderitaan orang lain, yang tidak lain adalah Tuhan Yesus sendiri. Kita harus bersukacita dengan penuh ucapan syukur yang meluap dari hati kita karena penderitaan-Nya di atas kayu salib. Ia membiarkan diri-Nya dipaku, dipukul, diejek, diludahi, dimahkotadurikan dan dikhianati dengan satu tujuan, yaitu untuk memberikan pengharapan bagi setiap anak-anak yang dikasihi-Nya. Pengharapan yang membebaskan kita dari belenggu dosa. Sudah semestinya kita ini dibinasakan di penghukuman neraka yang kekal. Mulanya memang kita adalah manusia-manusia yang tidak berpengharapan. Namun karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia mengaruniakan anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal. Wow, sungguh luar biasa ! Ia rela turun kedunia dan menderita bahkan mati di kayu salib sekali lagi agar kita memiliki pengharapan yang sejati dan tidak tergoyahkan. Betapa bahagianya setiap orang yang percaya dan terus berharap kepada-Nya.

Di momen paskah ini mari kita merefleksikan diri bersama. Apakah kita masih berduka atas kehidupan kita yang seolah tidak memiliki harapan ? sudahkah kita memiliki sukacita yang melimpah karena pengharapan yang telah diberikan Tuhan Yesus di atas penderitaan-Nya ? Mengapa terus berduka jika pengharapan kekal itu telah diberikan dihadapan kita ? Sudahkah kita menghargai penderitaan-Nya dengan bersukacita di dalam Dia ? Bersukacitalah di atas penderitaan-Nya. Jesus Love You


Hendra Fongaja, 14-April-2007

1 comment:

Unknown said...

de...u're better in writing hehehehe...susunan kata2 penulisanmu mantap banget de,ga nyangka lhoo.n isinya jg menurut i cukup baus,simple,sederhana...tp kayaqnya agak keras yah?kadang2 sih bagus,tp nek aku liat model2 renungan singkat kebanyakan berisi motivator n buat org bisa mencerna firman secara praktiss...overall oke koq de,keep on ur work to be bless GBU