Sunday, October 19, 2008

Kala HP tak Berdering (3)

II. Kesepian juga memberikan kesempatan untuk lebih mengenal dan mendekat kepada Tuhan.

Setelah Ayub melihat dirinya sendiri, ia mulai memandang kepada Allah. Dan dari pergumulannya itu, ternyata membuatnya semakin mengenal akan Allah yang disembahnya. Di pasal 42:2 ia mengatakan “Aku tahu bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu”. Saudara, kesepian yang dialaminya mampu membuatnya sadar bahwa hanya Allahlah yang sanggup melakukan segala sesuatu. Pernyataan ini merupakan pernyataan bahwa Allah itu memiliki maksud dan rencana yang baik dalam pergumulan Ayub. Dan pengenalanya akan Allah semakin dalam dengan pernyataan “tidak ada rencana-Mu yang gagal”. Saudara, kesepian yang ia alami membuatnya bertemu dengan Allah. Dan pertemuan dengan Allah itu membuatnya sadar dan semakin mengenal Allah yang ia miliki. Bahwa Allah yang ia punya adalah Allah yang mahakuasa, mahatahu dan penuh hikmat. Kekuasaan Allah penuh. Allah berdaulat dan begitu Adil dalam hidupnya. Ayub begitu kagum kepada Allah yang ia miliki. Pengenalan kepada Allah yang lebih utuh ini membuatnya semakin dekat dengan Allah. Dan ia sangat menikmati kedekatannya dengan Allah. Kedekatannya dengan Allah membuatnya melupakan akan penyebab dari semua penderitaannya. Kedekatannya dengan Allah membuat dirinya semakin berserah penuh kepada Allah yang ia yakini akan memegang kehidupannya sampai pada akhirnya. Ia puas dan bersukacita karena bisa mengenal Allah yang ia sembah.


Elia pun mengalami hal yang sama dengan Ayub. Kesepian yang ia alami selain membuatnya mengenal akan siapa dirinya, ia juga semakin mengenal Allah yang menuntunnya selama ini. Pengenalan itu tentunya tidak lepas dari tindakan aktif Allah yang menghampiri Elia. Jika kita melihat 1 Raj 19:11-14, sangat menarik bagaimana Allah menghampiri Elia. Setelah Allah menyuruh Elia berdiri di atas gunung, dikatakan ada angin kencang yang membelah gunung-gunung, ada gempabumi, dan hujan api yang mengerikan. Tetapi tidak ada Tuhan di sana. Setelah itu datanglah bunyi angin sepo-sepo basa. Dan ternyata Tuhan ada di sana. Saudara, bahasa aslinya bunyi angin sepo-sepo itu sebenarnya memiliki arti “suara kesunyian yang lemah lembut”. Saudara, sungguh menarik jika kita melihat sebelum-sebelumnya, Allah biasanya hadir dalam hal-hal yang miracle. Jika kita membandingkan kiSaudaraah ini dengan kisah Musa di Kel. 19:16-20 dimana Allah hadir melalui gempa dan api. Namun kali ini berbeda. Allah menghampiri Elia dengan suara kesunyian yang lemah lembut. Apa maksudnya? Allah ingin menunjukkan bahwa Ia tidak hanya peduli dan bekerja akan hal-hal yang besar dan spektakuler saja. Ia juga bekerja dalam hal-hal kecil. Allah bukan hanya mahakuasa dan maha agung, Ia juga adalah Allah yang mahakasih. Allah ingin menunjukkan bahwa Ia adalah Allah yang begitu lembut yang mengerti segala persoalan yang Elia alami. Saudara, dari peristiwa itu Elia dapat mengenal Allah yang mahakuasa dan Allah yang lembut yang mengerti setiap kesusahan Elia. Dan kelemahlembutan Allah itu memberikan kekuatan kepada Elia yang sedang mengalami kesepian.

Saudara, orang-orang yang kesepian biasanya mengalami remuk hati, tetapi Mazmur 34:18 mengatakan bahwa TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya. Saudara, Tuhan dekat kepada setiap anak-anak-Nya yang sedang mengalami kesepian.

Saudara, Fanny Crosby adalah seorang lirikus lagu-lagu Kristen yang terkenal pada zamannya. Bahkan dapat dikatakan ia adalah lirikus terbesar sepanjang sejarah. Meskipun ia adalah lirikus yang terkenal namun bukan berarti hidupnya baik-baik saja. Ia juga manusia yang pernah mengalami depresi, goncangan, tekanan juga kesepian dalam hidupnya. Saudara, Fanny Crosby buta sejak kecil karena sakit keras yang menimpanya. Sejak umur 1 tahun ayahnya meninggal. Ia tidak pernah merasakan kasih sayang dari ayahnya. Ia tidak dapat melihat apapun selama di dunia ini. Hanya satu hal yang dapat dilihatnya, yaitu kegelapan. Bersyukur ibu dan nenek Fanny adalah seorang Kristen yang taat yang terus mengajarkan prinsip-prinsip Kristiani kepada Fanny sejak kecil. Karena itulah Fanny bisa semakin mengenal Tuhan. Hingga suatu saat Fanny berkata “Saya bersyukur karena saya buta. Karena dengan kebutaan ini, saya dapat melihat Tuhan yang telah menyelamatkanku.” Saudara, ia bersukacita karena ditengah kesepian yang ia hadapi, mata hatinya dapat melihat Tuhan, dan hanya melihat Tuhan. Kesepian yang dialaminya membuatnya semakin mengenal dan semakin mendekat dengan Tuhan yang telah menyelamatkannya. Baginya itu adalah hal yang paling mebahagiakan dalam hidupnya. Ia mengatakan “saya lebih senang buta daripada dapat melihat”.

Saudara yang dikasihi oleh Tuhan, demikianlah sebenarnya setiap kesepian yang kita alami adalah suatu kesempatan yang indah bagi kita untuk dapat melihat Tuhan lebih jelas lagi. Bahkan lebih dari itu, kesepian itu adalah sebuah anugerah agar kita bisa semakin mendekat dan mengenal Tuhan. Saudara, jujur saja saya adalah seorang yang sering mengalami kesepian. Kurangnya kasih sayang, penderitaan, dan pergumulan-pergumulan pribadi memaksaku untuk sering merasakan sepi. Pada waktu mengalami itu memang rasanya sangat tidak enak. Hati seakan terkoyak. Hidup seakan seorang diri di dunia ini. Bahkan ada keinginan untuk mati saja. Namun sekarang, setelah melihat kebelakang, saya dapat mengatakan bahwa “saya tidak akan pernah mengenal Tuhan sebaik saya mengenal-Nya saat ini, jika saya tidak pernah mengalami kesepian-kesepian itu”. Kesepian yang menghancurkan jiwa ini membuat saya dapat merasakan sentuhan tangan Tuhan yang begitu lembut menuntun hidupku.

Saudara, mungkin Saudara mengalami kesepian saat ini, dan mungkin saudara sedang putus asa, rasanya seperti ingin mati saja, seakan tidak ada lagi secercah cahaya untuk masa depan saudara. Saudara, pandanglah kepada Kritus, biarkan ia menyentuh hatimu. Tuhan itu dekat dengan orang yang remuk hati. Tangannya terbuka untuk kita. Sama seperti tanah yang gersang membutuhkan air yang lebih banyak, demikianlah setiap jiwa kita yang kesepian akan menerima curahan kasih Tuhan lebih banyak lagi. Dan itu semua mempunyai 1 tujuan, hanya 1: yaitu agar saudara dan saya dapat semakin mengenal Tuhan dan semakin mendekat dalam hadirat Tuhan.

Saudara, nikmatilah kesepian yang Saudara hadapi saat ini. Selain kesepian itu memampukan kita untuk melihat siapa diri kita lebih dalam lagi, kesepian itu juga akan mengarahkan kita untuk semakin mendekat dengan Tuhan. Tahukah Saudara, ketika kita memiliki hubungan yang intim dengan Tuhan, kita akan merasakan kedamaian yang sejati, yang memenuhi hati kita yang kosong karena kesepian itu. Kedamaian itu kita dapatkan karena kita akan mengetahui, bahwa Tuhan akan senantiasa menuntun kehidupan kita, hari lepas hari, melewati segala pergumulan yang kita hadapi. Amin

Kala HP Tak Berdering (2)

I. Kesepian membuat kita mengenal seutuhnya akan siapa diri kita.

Saudara, kesepian itu memiliki fungsi seperti sebuah cermin yang berfungsi untuk melihat siapa diri kita seutuhnya.

Saudara Kesepian adalah suatu hal yang diizinkan Tuhan. Pengkhotbah mengatakan: “Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya. Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal, ada waktu untuk membunuh, ada waktu untuk menyembuhkan; ada waktu untuk merombak, ada waktu untuk membangun; ada waktu untuk tertawa, ada waktu untuk menangis dan meratap,”. Saudara, dengan seizin Tuhan semua ada waktunya. Demikian pula dengan kesepian. Ada waktunya kita mengalami kesepian karena memang Tuhan mengijinkannya.

Saudara, Ayub adalah salah seorang yang diizinkan Tuhan untuk mengalami kesepian. Kesepian itu didapati melalui penderitaannya. Jika kita melihat di pasal 1 maka kita dapat mengetahui dengan jelas bahwa semua kesepian yang diakibatkan penderitaan yang dialaminya itu adalah siizin Tuhan. Ia kehilangan semua anak-anaknya dalam waktu sekejap. Harta kekayaannya pun ludes dalam waktu yang bersamaan. Bukan hanya itu, ia tertimpa penyakit barah busuk yang sangat menyiksa. Tidak cukup penderitaannya, istrinya pun mengutuki dia bahkan meninggalkannya. Tidak ada lagi yang ia miliki. Ke-3 orang yang mengaku sahabatnya pun, tidak dapat berbuat banyak. Malah mereka menyalahkan Ayub, dengan menganggap Ayub sudah berbuat dosa kepada Allah. Ke-3 sahabatnya tampaknya berhasil menyempurnakan kesepian Ayub dengan tudingan-tudingan yang semena-mena. Semua orang yang ia sayangi pergi, menjauh dari kehidupannya. Saudara, Ayub merasakan kesepian yang luar biasa dalam. Seakan tidak ada orang yang memperdulikannya. Hidup serasa sebatang kara. Hal itu membuatnya mengeluh kepada Tuhan. Dari percakapannya dengan Tuhan ia seakan berteriak “Mengapa ini terjadi Tuhan! Apa salahku!” Saudara, Coba saja Saudara bayangkan jika semua hal itu menimpa Saudara, kitapun akan mengalami kesepian itu bukan?

Bukan hanya Ayub, Elia pun pernah mengalami hal yang sama. Dalam 1 Raj 19:1-15, dikisahkan tentang nabi Elia yang mengalami depresi dan kesepian. Setelah mengalami mujijat yang luar biasa dengan menurunkan air hujan di pasal 18, serta memperoleh kemenangan spektakuler dengan mengalahkan 400 nabi baal, ironinya setelah itu Elia mengalami ketakutan hanya karena ancaman seorang perempuan yang bernama Izebel yang hendak membunuhnya. Ia melarikan diri dan menyepi dipadang gurun. Ketakutan itu membuat ia depresi dan mengalami perasaan kesepian yang begitu mendalam. Kesepian itu terlihat dari ungkapannya di ayat 10 “hanya aku sendirilah yang masih hidup”. Elia merasa dirinya seorang single fighter, yang harus berjuang seorang diri melawan musuh-musuhnya. Kesepian yang amat mendalam itu membuat Elia menginginkan untuk mati saja. Ia ingin menyerah. Saudara, nabi juga manusia. Ternyata seorang nabi yang luar biasa juga dapat mengalami kesepian sama seperti kita.

Namun ternyata Tuhan memiliki maksud dari semua kesepian yang Ayub dan Elia alami. Kesepian itu ternyata membuat mereka bercermin tentang siapa diri mereka. Dalam Ayub 39:36-38 dapat kita lihat bahwa kesepian yang Ayub alami, membuatnya menyadari bahwa dirinya itu terlalu “hina”. Saudara, kata hina ini dapat diartikan juga “tidak layak” atau “tidak penting” bahkan tercela. Kalau bahasa aslinya “qallal” memiliki arti “aku ini kecil, terlalu ringan, dan tidak masuk hitungan”. Ayub menyadari bahwa dirinya hanyalah seperti sebuah debu, yang kecil, ringan dan mudah terhanyut oleh sedikit tiupan angin. Ayub tahu bahwa ia hanyalah orang yang berdosa yang terlalu lemah dan tidak berarti apa-apa. Kesadaran ini membuatnya malu dan menyesal ketika ia bertemu Allah karena ia sudah mengeluh dan protes kepada Allah, sehinga dikatakan bahwa ia menutup mulutnya dengan tangan. Ia sadar bahwa ia hanya seorang yang terbatas yang tidak pantas untuk memprotes Allah yang tak terbatas itu.
Begitu pula halnya dengan Elia. Kesepian yang ia alami membuatnya sadar bahwa ia tidak lah lebih baik dari para leluhurnya. Saudara, disini Elia mulai menarik dirinya dan melihat individunya sendiri. Dan ketika ia menarik diri, ia menyadari bahwa ia bukanlah siapa-siapa tanpa pertolongan Allah. Ia hanya manusia yang lemah, yang tidak berguna yang tidak lebih baik dari leluhurnya. Saudara, kesepian ternyata mampu membuat mereka melihat lebih dalam lagi pribadi mereka dengan perspektif yang baru.

Saudara, menyadari akan siapa diri kita merupakan suatu bentuk kerendahan hati yang luar biasa. Dan kesepian yang kita alami adalah salah satu sarana yang dipakai Allah untuk membuat kita semakin rendah hati dan menyadari siapa diri kita bahwa kita hanyalah manusia berdosa, yang kecil, terbatas dan yang sangat lemah serta membutuhkan Allah.

Saudara, saya mengingat tentang kisah seorang ayah yang suka menekan istri dan anaknya yang Kristen dengan mengatakan bahwa Tuhan itu tidak ada. Kalau ada pun Ia tidak bisa berbuat banyak. Ia mengatakan kepada istri dan anaknya “Kalian bisa hidup itu bukan karena Tuhan, namun karena kerja keras saya yang sibuk membanting tulang.” Ia merasa dirinya adalah penguasa atas hidupnya. Namun suatu saat, istrinya mengalami sakit keras yang membuatnya harus diopname dirumah sakit selama berbulan-bulan. Suaminya sudah membawa kedokter terbaik di daerahnya, namun semua itu ternyata tidak dapat menolong. Istrinya pun meninggal. Ia sedih sekali. Berbulan-bulan ia merasakan kesepian, karena istrinya yang biasa menjadi teman hidupnya dalam suka dan duka selama ini sudah tidak ada lagi. Suatu saat ketika ia pulang dari kantor, ia memanggil anaknya dan berkata “nak papa mau kamu berdoa sama Tuhan agar ia menjaga dan memelihara kamu”. Anaknya terkejut melihat sikap ayahnya yang berubah. Anak itu berkata “pa, bukankah selama ini papa mengatakan bahwa Tuhan itu tidak ada? Mengapa sekarang papa menyuruh saya berdoa kepada Tuhan?”. Ia menjawab “papa baru sadar, ternyata papa tidak berkuasa atas kehidupan seseorang, papa tak mampu berbuat banyak. Hanya Tuhanlah yang mampu. Sudah cukup kehilangan mama, papa tidak mau kehilangan kamu juga”. Saudara, kesepian yang ia alami karena kehilangan istrinya ternyata menyadarkan dia akan siapa dirinya. Ia menyadari bahwa ia hanyalah seorang yang terbatas dan begitu kecil, yang tidak bisa berbuat apa-apa.

Saudara, mungkin pada saat ini Saudara sedang mengalami kesepian. Mungkin kita baru saja kehilangan orang-orang yang kita kasihi. Entah orang tersebut meninggal, ataukah karena relasi yang semakin jauh. Mungkin kita sedang mengalami kegagalan, ketakutan, dan berbagai kekhawatiran. Atau mungkin banyak masalah-masalah pribadi yang terlalu menekan hidup kita. Dan semuanya itu membuat kita merasa kesepian. Kita merasa seorang diri. Tidak ada yang peduli. Bahkan mungkin Tuhan terasa jauh sekali dari kehidupan kita. Saudara, ketahuilah bahwa itu semua diijinkan Tuhan, agar kita kembali becermin tentang siapa diri kita. Ia ingin membentuk kita menjadi manusia-manusia yang rendah hati. Ia ingin kita menyadari bahwa kita ini hanyalah manusia yang lemah, kecil, terbatas dan penuh dosa. Kita ini hanyalah debu pasir, yang begitu rapuh dan mudah terhanyut oleh keganasan ombak dunia ini. Saudara, memang kita hanyalah manusia yang terbatas, yang membutuhkan Tuhan untuk senantiasa menuntun hidup kita.

Saudara jika kesepian itu sedang melanda kita saat ini, jangan lah terlalu berputus asa, gunakanlah kesempatan itu untuk merefleksikan diri. Bersyukurlah karena Tuhan sedang membentuk kita untuk dapat menjadi anak-anakNya yang lebih rendah hati lagi. Melalui kesepian-kesepian yang kita alami ini, Ia mau agar kita dapat semakin hari semakin serupa dengan Dia.

Kala HP Tak Berdering (1)

Saudara, handphone (Hp) merupakan alat komunikasi yang bagi beberapa orang sudah menjadi kebutuhan primer. Tanpa Hp tidak enak rasanya. Saudara mungkin saat ini juga menganggap nya demikian. Coba saja saudara matikan hp saudara 1 hari saja, terutama saudara yang sudah memiliki pacar, apa jadinya? Tidak nyaman bukan? Mengapa tidak nyaman? Karena kita takut jika komunikasi kita terputus. Mengapa takut terputus, karena sebenarnya kita takut untuk mengalami kesepian. 1 hari tidak ada sms masuk saja bisa membuat kita merasa kesepian.

Saudara, kesepian adalah masalah yang pernah dihadapi semua orang dalam berbagai kalangan, baik orang miskin maupun orang kaya pernah merasakannya. Itu adalah suatu kenyataan yang harus dihadapi dalam hidup ini. Kesepian ini dapat disebabkan oleh berbagai hal, misal: orang yang dekat meninggal, putus pacar, di phk, kegagalan dalam pekerjaan, kegagalan dalam berelasi, penyakit, di ancam dan sebagainya. Banyak sekali segi yang dapat membuat seseorang merasa kesepian.

Dan biasanya kesepian itu menjadi momok yang menakutkan bagi semua orang pada zaman apapun dan pada tingkat apapun. Saya rasa kita pun tidak menyukai apa yang namanya kesepian. Tampaknya kesepian itu jauh lebih mengerikan daripada penyakit-penyakit berbahaya. Buktinya sudah banyak orang yang bunuh diri karena mengalami kesepian. Bagi mereka, kematian itu jauh lebih baik dari pada kesepian. Karena kesepian itu benar-benar sebuah momok yang sangat menakutkan.

Saudara, saya percaya Saudara pun pernah mengalami apa yang namanya kesepian. Mungkin saat ini ada dari Saudara yang sedang mengalaminya. Saudara, merasa seorang diri, tidak ada yang peduli dan Tuhan pun terasa jauh. Saudara, Firman Tuhan ingin mengabarkan kabar baik kepada kita. Ternyata dalam setiap kesepian yang kita alami, ada kebaikan atau maksud Tuhan yang baik, yang dapat kita peroleh. Kesepian itu ternyata tidaklah selalu buruk. Apa saja kebaikan itu?

Friday, October 03, 2008

The Prayer

Tuhan, bawaku mengenal Engkau
Bukan Tuhan yang diciptakan oleh budaya
Bukan juga Tuhan yang dikarang manusia, dengan dalih Alkitab
Namun....
Aku ingin mengenal Tuhan yang menyatakan diri-Nya
Yang bebas, berkuasa, dan berkarya dalam setiap zaman.
Kusadari, Alkitab bukanlah kurungan tentang Engkau
Namun Engkau menyatakan sangat banyak di dalamnya
Singkapkanlah itu kepadaku
Agar melaluinya, aku dapat mengenal Engkau yang tidak terbatas itu

Tuhan Engkau berkenalan dengan ku lewat masa laluku, masa gundahku.
Dan engkau mempereratnya lewat manusia-manusia ciptaan-Mu.
Lalu Engkau mengajakku lebih dalam lagi mengenal diri-Mu lewat Firmanmu
Kugali dengan rasioku, kunikmati dengan rasaku, namun ..... kuakui, aku masih belum mengenal Engkau.
Keterbatasan otakku menghalangi; kedegilan rasaku menjauhkan
Ya Tuhan Allahku
Ampuni jika hamba-Mu ini salah
Beritau aku bagaimana cara untuk mengenal Engkau
Yang benar, Yang tepat
Seperti yang Engkau mau nyatakan kepadaku.