Thursday, August 28, 2008

Beranjak

Ku menatap gagah gunung itu
Berdiri tegar bak penjaga
Tak pernah tertidur ia
Tak pernah berlelah pula

Beratus-ratus tahun silam
Leluhurpun menatap sama
Gagah perkasa tak melayu
Tak letih meneduhi hati

Ribuan tahun ia setia disini
Menyaksikan lika-liku kehidupan
Sukacita kerlipan bintang
Dukacita lembah kelam

Wai perwiraku...
Tak bosankah engkau disana?
Tak inginkah engkau beranjak?
Atau... dapatkah engkau beranjak?

"Sekalipun gunung-gunung dapat beranjak
Dari pijakannya
Kasih Setia-Nya tak akan beranjak
Selama kaki berjejak"

Sunday, August 17, 2008

The Winner

Sebelum memasuki semester baru di Seminari Alkitab Asia Tenggara tahun 2008 ini, kami memulai hari dengan mengikuti seminar mengenai "The ultimate of God Desire", yang dipimpin oleh dokter Andi Wijaya. Dr. Andi Wijaya ini merupakan seorang seksolog Kristen yang sering menampakkan buah pikirannya di beberapa koran dan majalah. Dan ia dipakai Tuhan secara luar biasa di bidangnya.


Malam itu adalah sebuah malam yang luar biasa. Dengan berkobar-kobar, Dr. Andi menyatakan dengan jelas bagaimana Tuhan menginginkan kita, manusia sebagai ciptaan-Nya, untuk boleh memiliki relasi yang intim; Keintiman bak seorang suami yang hendak menjemput sang mempelai ke dalam dekapannya. Caranya merajut seminar yang menkoalisi ilmu kedokteranya dengan Firman Tuhan sungguh mengesankan. Seminar yang berlangsung selama sekitar 3 jam (dibagi 2 sesi) itu sungguh menjadi berkat bagi saya. Dan tentu juga bagi teman-teman, (terlihat dari isakan tangis yang terdengar di akhir seminar itu).


Bukan hanya ilmu kedokteran yang didapati, namun juga kebenaran Firman Tuhan yang diterapkan melalui ilmu tersebut. Jujur, banyak hal yang membuka wawasanku tentang kehidupan ini. Satu hal yang paling berkesan (bagi saya) dari beberapa hal yang mengesankan ialah mengenai permulaan kehidupan manusia.
Dr. Andi mengatakan bahwa (maaf jika tidak sesuai dengan apa yang diseminarkan) ketika sperma lelaki ditumpahkan ke dalam tubuh perempuan, itu tidaklah langsung menyebabkan kehamilan. Ada proses ajaib yang terjadi. Prosesnya begini: Ratusan sperma (bahkan ratusan juta) berlomba-lomba untuk mencapai kepada sel telur dalam saluran tuba di tubuh wanita. Dari ribuan sperma itu, hanya beberapa yang dapat menempel di rahim lapisan luar sel telur tersebut. Lalu dari beberapa itu hanya satu sperma yang terpilih saja yang dapat menyatu dengan sel telur, dan kemudian membuahkan sebuah kehidupan. Dalam sebuah film ditayangkan bagaimana kehidupan itu terajut perlahan, bermula dari detak jantung yang hari demi hari menganyam sesosok tubuh yang mungil, berharga dan ajaib.

Sembari terkagum dengan proses kehidupan manusia, tiba-tiba Dr. Andi memberi satu statement yang menyentuh palung hatiku. Ia mengatakan bahwa "Kita ini adalah umat pemenang. Sejak semula, dari ribuan benih yang ada, Tuhan hanya memilih satu benih yang ditakdirkan untuk menjadi pemenang. Dan pemenang itulah yang diijinkan untuk menjalani kehidupan. Jadi jangan ada orang yang pernah putus asa dengan menganggap dirinya tidak berharga. Sebab jika ia bisa hidup, itu dikarenakan karena ia adalah seorang pemenang."


Tanpa sadar, air mataku yang tertidur, dibangunkan kembali. Karena malam itu saya mendapat kekuatan bahwa saya adalah seorang pemenang yang berharga bagi Allah. Begitu berharganya sehingga Ia mau memberikan Anak-Nya yang tunggal, untuk hidupku, hidupmu, dan semua orang yang berdosa.

Sungguh sebuah seminar yang indah. Seminar itu mengawali semester ini secara luar biasa, dengan menawarkan kekuatan yang terkandung dalam kebenaran Firman Tuhan.

Thanks God, cause you created me so perfectly.

Friday, August 08, 2008

Ikan Gumpal Balon


Di perairan dekat Pulau Hokkaido sebelah utara Jepang barusan ini ditemukan spesies ikan yang lucu. Ikan itu bentuknya bulat, warnanya cerah, mukanya juga bulat seperti Doraemon. Oleh karena itu ikan itu diberi nama ikan Gumpal Balon (Eumicrotemus Pacificus).


Yang menarik, di bawah perut ikan ini terdapat piringan isap, yang sering digunakan untuk menempel. Agar tidak hanyut oleh arus kuat laut, ikan lucu ini biasanya menempel di sebuah karang yang keras. Ikan ini tampak kecil dan lemah, sehingga mereka tidak mungkin mampu melawan arus yang besar itu dengan usaha mereka. Yang mereka lakukan hanyalah menempel dan bertahan.


****

Di daratan dan pulau dekat perairan seluruh bumi ini juga ditemukan mahluk kecil dan lemah yang bernama Manusia (Antropus Kosmosicus, J ). Spesies ini sepertinya spesies yang paling sempurna. Mereka memiliki dua tangan, dua mata, dua kaki, dua telinga, hidung dan mulut. Mereka bisa berbicara, bercanda, menangis dan berpikir. Oleh karena itu mereka diberi nama manusia.


Tak kalah menarik, di dalam mereka juga terdapat piringan isap dalam hatinya, yang berfungsi untuk menempel pada Pencipta-Nya yang MahaKuasa itu, ketika melewati arus kuat badai. Piringan Isap itu berguna untuk bertahan agar mereka tidak hanyut oleh arus dunia ini.


Tapi sayangnya, spesies jenis ini tidak terlalu suka menggunakan piringan itu. Mereka lebih suka berenang dengan kekuatan sendiri menghadapi kuat arus dunia. Mereka pikir kuat arus dunia itu hanya dibatasi oleh apa yang namanya penderitaan. Padahal dikatakan bahwa waktu-waktu ini adalah waktu yang jahat; ini berarti mereka selalu berada dalam arus badai yang kuat, yang siap menghanyutkan mereka. Tapi sekali lagi sayang, mereka menyia-nyiakan piringan isap itu.


Bagi mereka yang suka menempel pada Batu Karang yang MahaKuasa itu, mereka akan bertahan dan terus bertahan. Sebab Batu Karang itu melindunginya. Tetapi mereka yang berjuang sendiri, akan terus hanyut mengikuti arus, dan akhirnya akan celaka oleh gelombang ganas arus dunia.


So Bagaimana keputusanmu?


Mazmur 73:28a "Tetapi aku, aku suka dekat pada Allah"

Monday, August 04, 2008

Senja















Hari sudah semakin senja

Mentari mulai mengantuk

Merangkak dalam kegelapan

Melewati segala kesibukan


Sia-siakah pagimu?

Percumakah siangmu?

Apa yang kau perbuat

Hanya peluh yang berkeluh


Berjalan sendirikah engkau?

Sejak dini hari?

Sampai kehangatan mentari siang?

Kemana saja dirimu?


Sadarlah wai manusia

Hari akan berakhir

Matamu akan tertutup rapat

Mengakhiri kelam hidup


Engkau akan berbaring

Seorang diri

Dalam kekeringan

Bimbang tak terperi


Masih ada waktu

Sebab masi senja sekarang

Berbalik dan carilah....

Pencipta hari hidupmu


Dalam pembaringan

Di telapak tangan-Nya

Engkau akan tersenyum

Jiwamupun kan lega