Sunday, May 17, 2015

KEBANGKITAN KRISTUS




Akhir-akhir ini saya sedang membaca sebuah buku yang ditulis oleh seorang detektif Amerika yang terkenal.  Buku ini bagus karena ditulis oleh seorang detektif yang dulunya adalah seorang Ateis.  Sebagai seorang detektif mereka terbiasa untuk menalar dan melogikakan semua kasus-kasus yang ada dengan logika yang kuat.  Dan sejak lama detektif ini begitu anti dengan sesuatu yang bersifat supranatural.  Sampai pada kejadian-kejadian yang menimpa dia, dan membuatnya kembali berpikir untuk mencoba meneliti Alkitab, dan dengan cara detektifnya dia meneliti Alkitab.  Ternyata alhasil hidupnya diubahkan.  Dia menjadi seorang yang percaya Tuhan, dan menemukan bahwa banyak hal yang diperbuat Tuhan Yesus itu sangat logis.
Nah hari ini saya ingin menyampaikan beberapa pendapatnya tentang peristiwa kebangkitan Yesus yang dulunya dia rasa tidak masuk akal.  Namun ketika dia mengistevigasi kembali Alkitab, dia menemukan ada sesuatu yang justru tidak masuk akal jika kita tidak mempercayai kebangkitan Yesus.
Kemudian dia mencoba mengajak kita untuk berpikir seperti seorang detektif ketika berbicara tentang kebangkitan Yesus.  Caranya sederhana:  Dia membuat berbagai kemungkinan yang ada seputar kasus tersebut, dan dia mencari kesimpulan yang paling masuk akal yang paling mendekati kenyataan.
Pertama ia menyusun kebenaran-kebenaran yang bisa diterima oleh orang yang percaya kebangkitan maupun orang yang tidak percaya kebangkitan.  Pertama, Yesus mati di kayu salib dan dikuburkan.  Kedua, kubur Yesus kosong dan tidak ada orang yang menemukan jasadnya.  Ketiga, murid2 Yesus yakin bahwa mereka melihat  Yesus yang bangkit.  Keempat, murid-murid Yesus mengalami perubahan drasti setelah menyaksikan kebangkitan.  Baik orang Kristen dan orang ateis mengakui ini sebagai kebenaran.  Kemudian dia mulai masuk kedalam kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi.

1.     Murid-murid salah tentang kematian Yesus.  Orang skeptis mengatakan, oh murid-murid itu mengira Yesus sudah mati, padahal Yesus belum sungguh-sungguh mati, tapi masih hidup dan kemudian menampakan diri dihadapan murid-murid ketika lukanya mulai mengering
Tapi ada masalah dengan pendapat ini:  Pertama, berkaca dari pengalaman, yakinlah bahwa setiap saksi mata yang pertama menemukan jenazah orang yang mereka sayangi akan segera mengecek tanda-tanda kehidupan yang paling kentara.  Apakah tubuhnya dingin, kaku, dan pucat.   Karena orang mati akan kehilangan panas tubuh dan terasa dingin saat disentuh.  Selain itu tubuh akan menjadi kaku.  Lagi pula Alkitab menyaksikan prajurir Roma sudah menusuk lambung Yesus untuk memastikan Yesus mati.  Seorang prajurit Roma yang tidak mungkin salah dalam membunuh orang.  Mereka terancam mati jika mereka membiarkan tahanan bebas dari penyaliiban.   Dan menariknya banyak buku-buku Romawi yang tidak pro kekristenan dengan jelas menyatakan bahwa Yesus mati.  Dan logikannya juga, tidak mungkin dalam 3 hari, Yesus yang terluka itu bisa menggulingkan batu dan berjalan menampakan diri kepada murid-murid dan berkata-kata dengan jelas tanpa terkesan menyakitkan.  Jadi kemungkinan ini gugur.

2.     Murid-murid berbohong tentang kebangkitan Yesus.  Beberapa orang non Kristen mengatakan murid-murid mengambil jasad Yesus dan kemudian mengarang cerita bohong. 
Tapi ada masalah juga dalam pokok pikir ini: 1.  Otoritas orang Yahudi pasti sudah mengambil banyak tindakan pencegahan untuk memastikan makam itu tersegel dan dijaga dengan rapat.  2.  Penduduk setempat akan tau bahwa cerita itu bohong.  3.  Perubahan hidup para murid dari sangat takut menjadi sangat berani setelah berjumpa Yesus yang bangkit sangat tidak mungkin terjadi kalau berita itu berita bohong.  Bagaimana mungkin berita kebohongan bisa membuat orang berani mengabarkan injil sampai mati?  Jadi hal ini juga susah diterima.

3.     Para murid berhalusinasi.  Beberapa orang skpetis juga yain bahwa murid, lantaran dilanda kesedihan yang mendalam, maka mereka berhalusinasi melihat Yesus hidup.  Memang ketika orang sedih berat karena kehilangan seseorang bisa mengalami halusinasi.  Tapi ada beberapa keberatan juga:  Pertama, argumen ini gagal menjelaskan tentang mengapa kubur Yesus kosong.  Kalau misalkan halusinasi, seharusnya kubur Yesus tetap ada.  Dan menurut pengamatannya selama menjadi detektif, tidak pernah halusinasi dialami oleh sekelompok besar orang dengan halusinasi yang serupa.  Meskipun halusinasi kelompok bisa terjadi sementara, halusinasi yang berlangsung dalam waktu panjang dan bertahan lama tidak pernah tercatat dalam sejarah dan tidak masuk akal.   Dan kita tau, bahwa tidak semua murid Yesus bisa menerima orang yang berhalusinasi dengan senang hati.  Contohnya ada Tomas yang skeptis dan tidak percaya perkataan murid-murid yang lain.  Tapi kini ia sendiri melihat dan hidup mereka.

4.     Ada juga yang mengatakan bahwa observasi para murid yang terdistorsi.  Artinya Cerita Yesus ini sebenarnya mati.  Tapi kemudian ceritanya berkembang berkembang, dan dilebih-lebihkan sehingga Yesus menjadi legenda sebagai Tuhan yang bangkit.  Tpi ada keberatan juga.  Kalau legenda, semestinya terjadi bertahun tahun setelah peristiwa tersebut.  Namun sejak awal kematian Yesus, ditemukan banyak catatan sejarah yang terpercaya yang bercerita tentang kebangkitan Yesus.  Dan kalau ini legenda, bagaimana dengan kubur yang menurut sejarah jasad Yesus tidak lagi ada?  Ini juga pendapat yang susah diterima.

Akhirnya Wallace, detektif yang menulis buku itu, kemudian mencoba menyimpulkan masalah-masalah apa yang terjadi jika memang yang terjadi demikian:  Bahwa Yesus benar-benar bangkit secara akurat.  Dan ternyata, kebenaran ini malah berhasil menjelaskan kubur yang kosong, observasi kebangkitan dan perubahan hidup para rasul.  Satu-satunya hal yang susah diterima ialah, karena hal ini bersifat supranatural.  Dimana tidak ada orang yang bangkit dari antara orang mati.  Dan apa yang supranatural itu bukan berarti tidak masuk akal (yang bertentangan dengan logika berpikir), tapi itu berarti kita belum dapat memikirkannya tapi secara logika berpikir masuk akal.
Disini meyakinkan kita sekali lagi bahwa kita memiliki Tuhan yang hidup.  Tuhan yang bangkit,Tuhan yang menang atas maut.  Betapa kita bersyukur memiliki Tuhan sumber pengharapan yang sungguh bangkit dari kematian.