Sunday, March 16, 2008

Kasih itu important!

Sabtu, tanggal 15 maret 2008, saya benar-benar merasa jenuh, sumpek and bete berat. Ternyata sebagai anak Tuhan pun tidak terlepas dari itu semua. Segala kesibukan yang gila- gilaan memaksa ku tidur hanya 4 jam sehari. (biasa 5-6 jam). Kegiatan begitu banyak menyita. Tidak mungkin untuk ditolak. Belum lagi permohonan-permohonan dan tugas-tugas kecil yang harus dikerjakan dan dituruti. Rapat-rapat menunggu dengan sabar. Pekerjaan-pekerjaan rutin pun harus dipenuhi. Terlebih lagi rentetan ujian minggu depan yang menatap sinis seakan hendak menjatuhkan dan mentertawakan diriku. Bukan cuma itu, teman-teman disekitar pun memberi sumbangsih untuk membakar emosi di hati kecil ini. Tentu saja, pergumulan-pergumulan pribadi juga masih menancap dengan sabar bertahun-tahun bak sebuah duri dalam daging. Pikiran yang dipadati dengan semua itu membuat diriku sering melakukan kesalahan dalam berbuat, berpikir dan bertindak. Saya menjadi merasa bodoh hari itu.

"OHHH TUHAN, AKu capexxx bangettttt. Kenapa sih semua harus terjadi bersamaan". Saya mulai bersungut-sungut. Ku pikir dengan begitu keadaan bisa lebih baik. Namun ternyata sungut-sungut itu membuat diri semakin sumpek. Saya merasa gagal dan kalah terhadap godaan iblis, karena bagi saya bersungut-sungut itu adalah dosa. Complete deh sumpeknya.

Siang itu saya berdoa kepada Tuhan. Yang pertama saya meminta maaf atas sungut-sungutku. Setelah itu saya berdoa meminta kekuatan dari Tuhan atas pergumulan-pergumulan ini. Dan ternyata memang God is so Good , Ia menjawab doaku. Ia memberikan kekuatan pada waktu itu juga. Dengan cara apa?

Pada pukul 3 sore, saya pergi ke pos pelayanan sekolah minggu saya bersama rekan-rekan pos saya. Rekan-rekan pos ini kami beri nama pos "keluarga inti". Ditengah kejenuhanku, ternyata mereka dipakai Tuhan untuk menolongku. Mereka tidak tahu apa yang terjadi dalam benak dan perasaan ini sedikitpun. Namun sore itu rasa jenuh, bete dan sumpek yang complete itu mendadak hilang. Mengapa? Yaitu karena kasih!!. Ditengah kelelahan saya, saya bersyukur bisa memiliki rekan-rekan yang begitu mengasihi saya, dan bisa menjadi tempat bagi saya untuk mencurahkan kasih kepada mereka. Setiap teguran, rangkulan, candaan, hinaan, tawaan, sentuhan, senyuman, tatapan dan kebersamaan membuat saya merasa dikasihi. Sayapun membagi kasih kepada mereka, dan mereka bahagia menerima kasih yang kuberikan. Ya, kasih itu melegakan segala kepenatanku pada hari itu. Karena kasih itulah maka kami menyebut kelompok kami sebagi "keluarga inti", karena kami dipersatukan oleh kasih. Ternyata Tuhan memakai kasih persaudaraan itu untuk menguatkanku. Saya percaya, kasih yang terjadi diantara kami adalah kasih yang di anugerahkan oleh Tuhan. Malam itu saya bersyukur karena Tuhan boleh menjawab doa-doaku, Tuhan sudah menguatkanku lewat kasih dari "keluarga inti". Saya bersyukur bisa ditempatkan dipos yang sama dengan orang-orang yang dapat membagi kasih dan menerima kasih. Kasih itu memang important.
Namun kasih itu tidak akan hidup jika hanya berpihak di salah satu sisi. Selain kita harus menerima kasih, kitapun harus membagi kasih. Tidak hanya menerima, juga tidak hanya membagi. Itulah sukacita yang luar biasa yang terdapat dalam kasih. Dan yang terlebih penting, kasih itu haruslah berasal dari Tuhan. Oleh karena itu orang-orang yang mengasihi harus terlebih dahulu mengasihi Tuhan. Barulah kasih persaudaraan itu menjadi hidup karena ada kasih Tuhan yang mengikatnya. I Yoh 4:7 "Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah." I Yoh 4:8 "Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih." I Yoh 4:12 "Tidak ada seorangpun yang pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita."
Kasihilah orang-orang disekelilingmu. Kasih adalah alat Tuhan untuk menguatkan kita dalam menjalani hidup ini. Kasih itu important!

No comments: