Friday, February 03, 2012

BERAKAR KUAT DALAM FIRMAN TUHAN #3




Karena itu untuk mengatasi hal ini, tidak bisa tidak, setiap kita harus mendalami Alkitab. Kita harus berakar kuat dalam Firman Tuhan. Kita harus menjadikan Firman Tuhan pedoman dalam hidup ini. Sebab itu mulailah membaca buku-buku teologi, buku-buku yang membahas topik Alkitab dengan mendalam. Mulailah ikut kegiatan-kegiatan gereja yang bersifat pengajaran. Mulailah membaca artikel-artikel yang banyak menggali Alkitab. Mulailah dengan serius dan kritis merenungkan dan memikirkan Firman Tuhan setiap hari. Ambilah waktu bersaat teduh, bukan sekedar membaca sambil lalu, tetapi renungkan Firman Tuhan itu sepanjang hari. Jangan sedikitpun melewatkan waktu perenungan Firman Tuhan dengan sia-sia.

Tetapi tentu tidak cukup bagi kita hanya merenungkan Firman Tuhan itu. Kitapun perlu untuk melakukan Firman itu setiap hari. Saya yakin ada banyak sekali orang Kristen yang sering mendengar Firman Tuhan tiap minggunya, bahkan seminggu bisa 3 kali kalau orang itu mengikuti komisi dan persekutuan doa. Tapi dari sekian banyak orang yang mendengarkan Firman Tuhan itu tidak banyak orang yang sudah melakukan Firman itu. Banyak orang yang mendengar tentang pengampunan, tetapi ia tetap tidak mau mengampuni. Banyak orang mendengar tentang kesetiaan, tetapi ia tidak setia. Banyak orang mendengar Firman tentang kekudusan hidup, keadilan, belaskasihan, dan banyak lagi, tetapi sedikit orang yang mau melakukan itu semua. Tuhan menginginkan kita melakukan Firman Tuhan dengan setia; dengan Konsisten; yang dalam keadaan apapun, dalam keadaan senang, atau dalam keadaan susah, bahkan kondisi terjepit sekalipun, kita tetap setia melakukan akan Firman Tuhan. Tuhan Yesus pernah berkata: orang yang mendengar Firman Tuhan tetapi tidak melakukannya, ia seperti orang bodoh yang mendirikan rumah diatas pasir. Dimana ketika angin melanda, robohlah rumah itu. Sebaliknya orang yang bijak adalah orang yang mendengar dan melakukan Firman Tuhan itu, ia seperti seorang yang membangun rumahnya di atas batu karang; kokoh, tak tergoyahkan, dimana ketika badai datang, rumahnya akan tetap kuat.

Karena itu jika kita ingin berakar kuat dalam Firman Tuhan, mari kita serius merenungkan Firman Tuhan, serius menyediakan waktu untuk bersaat teduh, dan serius untuk melakukan Firman Tuhan tersebut. Dan pada saat kita sudah berakar kuat, saya yakin kita tidak akan mudah disesatkan oleh rupa-rupa pengajaran yang keliru. Bukan hanya itu, kitapun akan kuat menghadapi segala badai dan permasalahan hidup. Memang selain ajaran-ajaran yang keliru, hal yang dapat menggoyahkan iman kita adalah penderitaan. Banyak orang Kristen yang oleh karena penderitaan akhirnya memilih untuk mundur dari iman Kristennya. Ada banyak orang Kristen yang karena persoalan-persoalan kehidupan, membuatnya marah sama Tuhan dan tidak lagi percaya Tuhan. Mengapa hal itu terjadi? Karena mereka tidak berakar dalam Firman Tuhan. Mereka belum memiliki pengenalan yang dalam akan Tuhan.

Seorang yang berakar kuat dalam Firman Tuhan, ia akan dapat mengatasi permasalahannya dengan kekuatan dari Firman itu. Saya suka dengan pelajaran yang dapat kita petik dari pohon korma. Pohon korma itu banyak bertumbuh di perbatasan Israel. Jika kita menyusuri negeri yang kaya akan madu dan susu itu, kita akan menjumpai begitu banyak pohon korma ditanam disana. Alkitab pernah menuliskan bahwa pohon korma ini digunakan untuk berteduh, menghias bait Allah dan membuat pondok-pondok (karena daunnya yang rimbun). Tidak jarang dipintu-pintu gerbang istana terukir gambar pohon tersebut. Bahkan dalam Kidung Agung, keindahan tubuh wanita itu digambarkan seperti sesosok pohon korma.

Jujur saya belum pernah melihatnya langsung akan keindahannya. Namun keindahan itu semakin sempurna ketika saya mengetahui proses pertumbuhannya. Biasanya sejak awal pertumbuhan, pemilik pohon akan langsung menindisnya dengan sebuah batu yang cukup besar. Tentu saja jika kita membayangkan, pohon itu akan mengalami kematian. Namun ternyata tidak. Justru sebaliknya, pohon itu malah semakin bertumbuh dengan baik. Mengapa? Karena tindisan batu yang menekan pohon tersebut ternyata membuat akarnya akan semakin menancap ke dalam. Dengan demikian setelah akarnya kuat dan kokoh, pohon korma tersebut akan bertumbuh dengan lebih gagah, kokoh, dan lebat. Pohon korma yang ditindih batu selalu memiliki kualitas yang lebih baik daripada pohon yang tidak ditindih dengan batu. Yang tidak ditindih biasanya memiliki akar yang kurang kuat untuk menopang pohon itu ketika menghadapi tekanan-tekanan dari luar. Walaupun pertumbuhannya lebih cepat, namun hasilnya tidaklah memuaskan. Menariknya, ketika pohon korma yang ditindis batu itu sudah berakar kuat, dengan kekuatan itulah yang memampukannya untuk menggulingkan batu itu dengan sendirinya, tanpa bantuan siapapun juga.

Saya kira demikian juga yang terjadi dengan setiap kita yang berakar kuat dalam Firman Tuhan. Penderitaan dan tekanan kehidupan tidak akan menggoncangkan iman kita, sebaliknya malah memperkuat akar iman kita. Dan ketika akar dalam diri kita sudah semakin kuat, dengan sendirinya kita akan mengatasi masalah-masalah itu. Tentunya bukan dengan kekuatan kita sendiri, tetapi dengan kekuatan Tuhan yang sudah berakar dalam dalam hati kita melalui Firmannya.

Karena itu mari kita terus hidup berakar dalam kebenaran Firman Tuhan. Jangan biarkan ribuan ajaran diluar kekristenan menyesatkan kita. Jangan biarkan penderitaan melemahkan iman kita. Tapi biarkanlah Firman Tuhan itu berakar dalam diri kita, dan mengokohkan langkah kita dalam mengarungi ganasnya kehidupan ini.

No comments: