Berbicara tentang popularitas
jika ditanya: manakah orang yang lebih penting? Orang yang berada di atas
panggung atau orang yang bekerja di balik layar? Umumnya banyak orang yang berpendapat bahwa orang-orang yang
berada di atas panggunglah yang memiliki
peran yang lebih penting. Mengapa
demikian? Karena orang-orang yang berada
di atas panggung lebih banyak dilihat orang dan lebih popular dari pada
orang-orang yang bekerja di balik layar.
Namun meski banyak
anggapan orang yang mengatakan demikian, pada realitanya orang-orang yang
bekerja di balik layarlah yang terkadang justru memiliki peran yang sangat penting. Bahkan kalau kita menyimak baik-baik apa yang
dilakukan oleh orang-orang yang bekerja di balik layar tersebut, terkadang kita
akan menemukan bahwa mereka adalah orang-orang yang luar biasa. Keberaniannya, ketekunannya,
kerendahhatiannya, keuletan, dan banyak lagi sikap yang bisa kita teladani dari
orang-orang demikian.
Hari ini kita akan
bersama-sama melihat teladan dari seorang tokoh Alkitab, yang adalah salah satu
dari 12 rasul yang dipilih Yesus, yaitu Andreas. Perenungan ini banyak saya gali dari buku
Bill Crowder dengan tema “Sorotan Iman”.
Siapa Andreas? Bukankah kita
jarang bahkan mungkin tidak pernah mendengar khotbah yang berbicara tentang
Andreas? Walaupun ia adalah salah satu
murid Tuhan Yesus namun namanya tidaklah setenar Petrus, Yakobus, dan Yohanes,
yang dikatakan sebagai orang-orang yang berada dalam lingkaran inti murid-murid
terdekat Yesus. Itulah sebabnya namannya
jarang terlihat dalam Alkitab. Jika para
rasul itu bagaikan pemain Film maka Andreas itu bagaikan pemain latar yang
tidak terlalu menonjol dan memberikan dampak.
Walaupun demikian,
bukan berarti Andreas bukan orang penting.
Banyak hal yang telah diperbuatnya yang kurang kita ketahui karena ia
banyak bekerja di belakang layar. Kalau
kita meneliti apa yang diperbuatnya, kita akan menemukan bahwa Andreas ada
seorang yang sangat peduli akan orang lain.
Sewaktu pertama kali
Yesus memulai pelayanan dan mencari murid-murid siapa orang pertama yang
dicarinya? Ya Andreas. Kemudian Andreaslah yang mengajak Petrus
untuk mengikut Yesus. Dalam Yohanes
1:40-42 di tuliskan demikian “40 Salah
seorang dari keduanya yang mendengar perkataan Yohanes lalu mengikut Yesus
adalah Andreas, saudara Simon Petrus. 41
Andreas mula-mula bertemu dengan Simon, saudaranya, dan ia berkata
kepadanya: "Kami telah menemukan Mesias (artinya: Kristus).” 42 Ia membawanya kepada Yesus. Yesus memandang
dia dan berkata: "Engkau Simon, anak Yohanes, engkau akan dinamakan Kefas
(artinya: Petrus).” Perhatikan kata yang
dipakai “Ia membawanya (Petrus) kepada Yesus.”
Itu respon pertama Andreas ketika ia berjumpa dengan Yesus. Andreaslah yang pertama kali mengungkapkan
kepada Petrus “Kami telah menemukan Mesias” kepada Petrus. Tanpa Andreas mungkin Petrus tidak akan
berjumpa Yesus waktu itu. Melalui
Andreaslah Petrus bisa mengenal Yesus, menjadi murid Yesus, terlebih lagi ia
termasuk dalam 3 murid terdekat Tuhan Yesus.
Bahkan pada akhirnya kita tahu, kelak Petrus menjadi rasul yang besar,
menjadi pemimpin para rasul yang mempertobatkan banyak jiwa untuk percaya pada
Tuhan. Tanpa Andreas yang membawanya,
tidak mungkin Petrus bisa menjadi demikian.
Namun walaupun Andreas tidak setenar saudaranya, bahkan ia tidak
termasuk 3 murid terdekat Yesus, namun Andreas tidak pernah sedikitpun
permasalahkan hal itu. Dengan sukacita
dan dengan rendah hati ia tetap menjalankan tugasnya.
Kejadian berikutnya
dapat kita saksikan dalam peristiwa Yesus memberi makan 5000 orang. Ketika banyak orang berbondong-bondong
mengikuti Yesus dan kemudian Yesus memberikan berbagai pengajaran. Tiba-tiba ada masalah kecil namun penting
untuk diperhatikan. Masalahnya ialah
hari sudah larut malam sementara mereka belum makan sama sekali. Beberapa murid mendatangi Yesus dan meminta
Yesus menyuruh orang banyak itu pulang.
Beberapa murid lagi sedikit menyindir dengan mengatakan “Tuhan, di sini
kan ga ada makanan, bahkan kalau kita mengeluarkan 200 (gaji satu tahun waktu
itu) dinar sekalipun tetap tidak akan cukup memberi makan bagi orang banyak
ini”.
Tapi bagaimana respon
Andreas? Yohanes 6:8,9 menuliskan “Seorang
dari murid-murid-Nya, yaitu Andreas, saudara Simon Petrus, berkata kepada-Nya
(Yesus): "Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua
ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?"” Ya Andreas sekali lagi membawa seseorang
datang kepada Tuhan. Padahal saya kira
andreas tau persis kalau apa yang dibawa anak kecil itu terlalu sedikit untuk
dimakan orang banyak. Tapi dia tetap
membawa anak itu kepada Yesus. Dan
melalui anak itu, yaitu melalui 5 roti dan dua ikan tersebut, Tuhan memberi
makan kepada 5000 orang. Sekali lagi,
Andreas peduli, dan dia membawa anak-anak kepada Yesus untuk dipakai dalam
pelayanan Tuhan Yesus. Dan melalui
Andreaslah masalah kekurangan makan terselesaikan. Kalau kita melihat bagian berikutnya kita juga
akan sekali lagi menemukan bahwa Andreas pernah membawa beberapa orang Yahudi
untuk datang kepada Yesus karena orang-orang Yahudi itu ingin bertemu dengan
Yesus.
Itulah Andreas. Bukan seorang rasul yang cukup terkenal, jauh
dari ketenaran, seorang pemain latar, dan pemain figuran, bahkan seakan apa
yang dilakukannya tidaklah penting.
Namun realita mengatakan bahwa Andreas adalah sesosok yang peduli, yang
berkali-kali membawa jiwa datang kepada Tuhan.
Ada seorang
guru sekolah minggu yang bernama Edward kimbal, siapa dia? Dia hanya guru sekolah minggu biasa yang
namanya tidak terkenal dan tersohor.
Namun karena bebannya yang besar untuk membawa anak-anak sekolah minggu
kepada Tuhan, akhirnya ia pernah mengajak seorang anak-anak yang berjualan
sepatu. Dan aapa yang terjadi? Melalui pelayanan Edward kimbal akhirnya anak
itu dapat percaya kepada Tuhan. Anak itu
bernama D. L. Moody, yang kelak menjadi pendeta yang sangat ternama, yang
banyak mempertobatkan jiwa di inggris dan Amerika. Karena KKR-KKR yang diadakan D. L. Moody ini
begitu berkuasa, melalui khotbahnya ia berhasil membawa banyak jiwa datang
kepada Tuhan, dan salah satunya adalah seorang muda yang bernama Wilbur
Chapman. Wilbur Chapman menerima juruselamat,
dan iapun menyerahkan diri untuk menjadi hamba Tuhan. Wilburpun dipakai Tuhan untuk menjadi seorang
pengkhotbah besar di generasinya.
Melalui khotbahnya, ia berhasil mempertobatkan seorang pemain bisbol
yang bernama Billy Sunday. Billy Sundaypun
menyerahkan diri menjadi seorang hamba Tuhan.
Dan kalau kita terus menelusuri rantai penginjilan ini, pada akhirnya
seorang penginjil besar di abad 20 yang kita kenal dengan nama Billy Graham. Dan melalui billy Graham, jutaan orang
menjadi percaya sama Tuhan.
Kalau kita menarik
kembali dari awal, coba perhatikan, pelayanan penginjilan yang telah terjadi
secara besar-besara dari zaman ke zaman ini bermula dari seorang pria yang
bernama Edward Gimbal, yang tidak terkenal, yang namanya tidak terlalu
terdengar suaranya, bahkan ia dapat dikatakan sebagai seorang pemain latar. Ia hanya seorang guru sekolah minggu. Tapi bukan berarti pelayanan yang
dilakukannya tidak penting. Sebab
melalui dirinyalah banyak jiwa dibawa kepada Kristus.
Sebab itu jangan pernah
meremehkan tindakan-tindakan atau pelayanan-pelayanan yang tampak sepele. Jangan meremehkan mereka-mereka yang berperan
di balik latar. Karena terkadang justru
kita harus belajar banyak dari pada orang-orang demikian. Orang-orang demikian adalah alat-alat Tuhan
yang tidak terlihat, namun begitu berharga.
Jika saudara adalah
orang-orang yang bekerja dibalik layar, yang mungkin kita tidak melakukan
hal-hal yang besar, dan mungkin orang tidak melihat pelayanan kita sedikitpun,
bahkan mungkin orang-orang memandang sebelah mata pelayanan kita.... Jangan
pernah putus asa. Sebaliknya tetaplah
setia dengan pelayanan saudara. Siapa
tau melalui pelayanan kita yang tampak sederhana itu, kuasa Tuhan yang luar
biasa dinyatakan untuk kemuliaan-Nya.
Teruslah giat melayani Tuhan, dan biarlah nama Tuhan dipermuliakan.
No comments:
Post a Comment