Tuesday, May 29, 2012

ANDREAS, TOKOH YANG KURANG DIKENAL




Berbicara tentang popularitas jika ditanya: manakah orang yang lebih penting? Orang yang berada di atas panggung atau orang yang bekerja di balik layar?  Umumnya banyak orang  yang berpendapat bahwa orang-orang yang berada di atas panggunglah  yang memiliki peran yang lebih penting.  Mengapa demikian?  Karena orang-orang yang berada di atas panggung lebih banyak dilihat orang dan lebih popular dari pada orang-orang yang bekerja di balik layar. 

Namun meski banyak anggapan orang yang mengatakan demikian, pada realitanya orang-orang yang bekerja di balik layarlah yang terkadang justru memiliki peran yang sangat penting.  Bahkan kalau kita menyimak baik-baik apa yang dilakukan oleh orang-orang yang bekerja di balik layar tersebut, terkadang kita akan menemukan bahwa mereka adalah orang-orang yang luar biasa.  Keberaniannya, ketekunannya, kerendahhatiannya, keuletan, dan banyak lagi sikap yang bisa kita teladani dari orang-orang demikian.

Hari ini kita akan bersama-sama melihat teladan dari seorang tokoh Alkitab, yang adalah salah satu dari 12 rasul yang dipilih Yesus, yaitu Andreas.  Perenungan ini banyak saya gali dari buku Bill Crowder dengan tema “Sorotan Iman”.  Siapa Andreas?  Bukankah kita jarang bahkan mungkin tidak pernah mendengar khotbah yang berbicara tentang Andreas?  Walaupun ia adalah salah satu murid Tuhan Yesus namun namanya tidaklah setenar Petrus, Yakobus, dan Yohanes, yang dikatakan sebagai orang-orang yang berada dalam lingkaran inti murid-murid terdekat Yesus.  Itulah sebabnya namannya jarang terlihat dalam Alkitab.  Jika para rasul itu bagaikan pemain Film maka Andreas itu bagaikan pemain latar yang tidak terlalu menonjol dan memberikan dampak.

Walaupun demikian, bukan berarti Andreas bukan orang penting.  Banyak hal yang telah diperbuatnya yang kurang kita ketahui karena ia banyak bekerja di belakang layar.  Kalau kita meneliti apa yang diperbuatnya, kita akan menemukan bahwa Andreas ada seorang yang sangat peduli akan orang lain. 

Sewaktu pertama kali Yesus memulai pelayanan dan mencari murid-murid siapa orang pertama yang dicarinya?  Ya Andreas.  Kemudian Andreaslah yang mengajak Petrus untuk mengikut Yesus.  Dalam Yohanes 1:40-42 di tuliskan demikian “40  Salah seorang dari keduanya yang mendengar perkataan Yohanes lalu mengikut Yesus adalah Andreas, saudara Simon Petrus. 41  Andreas mula-mula bertemu dengan Simon, saudaranya, dan ia berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Mesias (artinya: Kristus).” 42  Ia membawanya kepada Yesus. Yesus memandang dia dan berkata: "Engkau Simon, anak Yohanes, engkau akan dinamakan Kefas (artinya: Petrus).”  Perhatikan kata yang dipakai “Ia membawanya (Petrus) kepada Yesus.”  Itu respon pertama Andreas ketika ia berjumpa dengan Yesus.  Andreaslah yang pertama kali mengungkapkan kepada Petrus “Kami telah menemukan Mesias” kepada Petrus.  Tanpa Andreas mungkin Petrus tidak akan berjumpa Yesus waktu itu.  Melalui Andreaslah Petrus bisa mengenal Yesus, menjadi murid Yesus, terlebih lagi ia termasuk dalam 3 murid terdekat Tuhan Yesus.  Bahkan pada akhirnya kita tahu, kelak Petrus menjadi rasul yang besar, menjadi pemimpin para rasul yang mempertobatkan banyak jiwa untuk percaya pada Tuhan.   Tanpa Andreas yang membawanya, tidak mungkin Petrus bisa menjadi demikian.  Namun walaupun Andreas tidak setenar saudaranya, bahkan ia tidak termasuk 3 murid terdekat Yesus, namun Andreas tidak pernah sedikitpun permasalahkan hal itu.  Dengan sukacita dan dengan rendah hati ia tetap menjalankan tugasnya.

Kejadian berikutnya dapat kita saksikan dalam peristiwa Yesus memberi makan 5000 orang.  Ketika banyak orang berbondong-bondong mengikuti Yesus dan kemudian Yesus memberikan berbagai pengajaran.  Tiba-tiba ada masalah kecil namun penting untuk diperhatikan.  Masalahnya ialah hari sudah larut malam sementara mereka belum makan sama sekali.  Beberapa murid mendatangi Yesus dan meminta Yesus menyuruh orang banyak itu pulang.  Beberapa murid lagi sedikit menyindir dengan mengatakan “Tuhan, di sini kan ga ada makanan, bahkan kalau kita mengeluarkan 200 (gaji satu tahun waktu itu) dinar sekalipun tetap tidak akan cukup memberi makan bagi orang banyak ini”. 

Tapi bagaimana respon Andreas?  Yohanes 6:8,9 menuliskan “Seorang dari murid-murid-Nya, yaitu Andreas, saudara Simon Petrus, berkata kepada-Nya (Yesus): "Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?"”  Ya Andreas sekali lagi membawa seseorang datang kepada Tuhan.  Padahal saya kira andreas tau persis kalau apa yang dibawa anak kecil itu terlalu sedikit untuk dimakan orang banyak.  Tapi dia tetap membawa anak itu kepada Yesus.  Dan melalui anak itu, yaitu melalui 5 roti dan dua ikan tersebut, Tuhan memberi makan kepada 5000 orang.  Sekali lagi, Andreas peduli, dan dia membawa anak-anak kepada Yesus untuk dipakai dalam pelayanan Tuhan Yesus.  Dan melalui Andreaslah masalah kekurangan makan terselesaikan.  Kalau kita melihat bagian berikutnya kita juga akan sekali lagi menemukan bahwa Andreas pernah membawa beberapa orang Yahudi untuk datang kepada Yesus karena orang-orang Yahudi itu ingin bertemu dengan Yesus.

Itulah Andreas.  Bukan seorang rasul yang cukup terkenal, jauh dari ketenaran, seorang pemain latar, dan pemain figuran, bahkan seakan apa yang dilakukannya tidaklah penting.  Namun realita mengatakan bahwa Andreas adalah sesosok yang peduli, yang berkali-kali membawa jiwa datang kepada Tuhan.

Ada seorang guru sekolah minggu yang bernama Edward kimbal, siapa dia?  Dia hanya guru sekolah minggu biasa yang namanya tidak terkenal dan tersohor.  Namun karena bebannya yang besar untuk membawa anak-anak sekolah minggu kepada Tuhan, akhirnya ia pernah mengajak seorang anak-anak yang berjualan sepatu.  Dan aapa yang terjadi?  Melalui pelayanan Edward kimbal akhirnya anak itu dapat percaya kepada Tuhan.  Anak itu bernama D. L. Moody, yang kelak menjadi pendeta yang sangat ternama, yang banyak mempertobatkan jiwa di inggris dan Amerika.  Karena KKR-KKR yang diadakan D. L. Moody ini begitu berkuasa, melalui khotbahnya ia berhasil membawa banyak jiwa datang kepada Tuhan, dan salah satunya adalah seorang muda yang bernama Wilbur Chapman.  Wilbur Chapman menerima juruselamat, dan iapun menyerahkan diri untuk menjadi hamba Tuhan.  Wilburpun dipakai Tuhan untuk menjadi seorang pengkhotbah besar di generasinya.  Melalui khotbahnya, ia berhasil mempertobatkan seorang pemain bisbol yang bernama Billy Sunday.  Billy Sundaypun menyerahkan diri menjadi seorang hamba Tuhan.  Dan kalau kita terus menelusuri rantai penginjilan ini, pada akhirnya seorang penginjil besar di abad 20 yang kita kenal dengan nama Billy Graham.  Dan melalui billy Graham, jutaan orang menjadi percaya sama Tuhan. 
Kalau kita menarik kembali dari awal, coba perhatikan, pelayanan penginjilan yang telah terjadi secara besar-besara dari zaman ke zaman ini bermula dari seorang pria yang bernama Edward Gimbal, yang tidak terkenal, yang namanya tidak terlalu terdengar suaranya, bahkan ia dapat dikatakan sebagai seorang pemain latar.  Ia hanya seorang guru sekolah minggu.  Tapi bukan berarti pelayanan yang dilakukannya tidak penting.  Sebab melalui dirinyalah banyak jiwa dibawa kepada Kristus.

Sebab itu jangan pernah meremehkan tindakan-tindakan atau pelayanan-pelayanan yang tampak sepele.  Jangan meremehkan mereka-mereka yang berperan di balik latar.  Karena terkadang justru kita harus belajar banyak dari pada orang-orang demikian.  Orang-orang demikian adalah alat-alat Tuhan yang tidak terlihat, namun begitu berharga.
Jika saudara adalah orang-orang yang bekerja dibalik layar, yang mungkin kita tidak melakukan hal-hal yang besar, dan mungkin orang tidak melihat pelayanan kita sedikitpun, bahkan mungkin orang-orang memandang sebelah mata pelayanan kita.... Jangan pernah putus asa.  Sebaliknya tetaplah setia dengan pelayanan saudara.  Siapa tau melalui pelayanan kita yang tampak sederhana itu, kuasa Tuhan yang luar biasa dinyatakan untuk kemuliaan-Nya.  Teruslah giat melayani Tuhan, dan biarlah nama Tuhan dipermuliakan.

No comments: