Sunday, September 21, 2008

Toleransi Dalam Dilema (II)

Ss, memang bukan suatu hal yang mudah untuk berdiri teguh melawan arus dunia ini. Seringkali kita tidak kuat untuk tidak mentolerir kebenaran. Namun, tahukah saudara, Tuhan tidak hanya memberikan celaan kepada orang yang mentoleransi kebenaran.

Tetapi Tuhan juga memberikan sebuah janji yang indah jika kita tetap bertahan dalam melakukan kebenaran.

Ss, diayat 22-23 Tuhan mengatakan:
Lihatlah, Aku akan melemparkan dia ke atas ranjang orang sakit dan mereka yang berbuat zinah dengan dia akan Kulemparkan ke dalam kesukaran besar, jika mereka tidak bertobat dari perbuatan-perbuatan perempuan itu.
Dan anak-anaknya akan Kumatikan dan semua jemaat akan mengetahui, bahwa Akulah yang menguji batin dan hati orang, dan bahwa Aku akan membalaskan kepada kamu setiap orang menurut perbuatannya.

Dikatakan bahwa Tuhan akan menghukum orang-orang yang berbuat jinah, yang suka menekan dan menyusahkan anak-anak-Nya. Tangan Tuhan teracung bagi mereka yang suka menyiksa umat-Nya, dan Ia akan menghukum mereka menurut keadilan-Nya. Bukankah itu sebuah janji yang indah bagi setiap orang percaya. Sebuah janji yang mengajak orang-orang percaya untuk bersabar dalam menantikan keadilan Tuhan.

Selanjutnya di ayatnya yang ke 26-28 dikatakan:
“Dan barangsiapa menang dan melakukan pekerjaan-Ku sampai kesudahannya, kepadanya akan Kukaruniakan kuasa atas bangsa-bangsa; dan ia akan memerintah mereka dengan tongkat besi; mereka akan diremukkan seperti tembikar tukang periuk—sama seperti yang Kuterima dari Bapa-Ku, dan kepadanya akan Kukaruniakan bintang timur.”

Ss, ini sungguh merupakan sebuah janji yang indah, di mana orang-orang kudus kelak akan diberikan kuasa untuk menghakimi dunia. Di dalam kesementaraan dunia ini mungkin orang-orang dunia bisa mengatur dan mencelakakan kita. Lingkungan menekan kita. Ketidakbenaran menindas orang-orang yang benar. Namun bagi orang yang tetap setia pada kebenaran itu (yang tidak mentolerir kebenaran), kelak, mereka akan menghakimi dunia ini bersama-sama dengan Kristus. Kita akan diberikan kuasa yang utuh, untuk menguasai dunia bersama-sama dengan Tuhan. Bukankah itu suatu janji yang indah?

Bukan hanya itu, mereka juga dijanjikan “bintang timur”. Frasa ini mengandung arti akan pengharapan di masa yang akan datang. Kita tahu dalam kitab Wahyu, Kristus sendiri dikatakan sebagai bintang timur yang gilang gemilang, yang berarti Kristus itulah pengharapan dari segala-galanya bagi setiap orang Kristen yang menang. Pengharapan itulah yang akan diberikan kepada kita. Pengharapan di mana kita akan berjumpa dengan Tuhan, sumber pengharapan itu. Dan pengharapan itu juga yang akan mengakhiri kesusahan kita dalam dilema-dilema didunia ini, serta menggantinya dengan kegembiraan yang luar biasa dalam hadirat Tuhan.
Ss, surat kepada jemaat Tiatira ini diakhiri dengan perkataan “Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat”. Ini menunjukkan bahwa semua yang dituliskan bagi jemaat Tiatira juga berlaku bagi kita saat ini.
Jadi saudara-saudara, hiduplah dalam kebenaran.
Taat dan setialah dalam melakukan perintah Tuhan.
Berjuanglah walaupun lingkunganmu tidak mendukung. Ingat Ada Tuhan yang senantiasa mendukungmu.
Dan ingat, ada pengharapan didalam kebenaran itu.
Leon Morris mengatakan “Unto the end reminds us that the Christian life is not a battle but a campaign. Perseverance is important”
Setialah! Amin

No comments: