Monday, March 01, 2010

Seorang Yang Mengagumkan




(Renungan Di Doa Pagi)

Jika kita ditanya “siapakah orang yang paling mengagumkan bagi kita?” kira-kira siapakah orang tersebut? Kebanyakan kita akan menyebutkan beberapa nama-nama terkenal seperti Mao Ce Tung, Kong Fu Tze, Obama, Soekarno, lady Diana, mother Teresa, dll. Atau olahragawan terkenal seperti Michael Jordan, Tiger Woods, Maradona, dll. Mungkin kita juga akan menyebutkan beberapa nama-nama artis terkemuka atau tokoh-tokoh politik lain. Wajar saja bukan?! karena mereka adalah orang-orang hebat, yang berhasil memempengaruhi dunia, dan mencantumkan nama harum di hati banyak orang. Mereka adalah orang-orang yang pantas ditiru dibidang masing-masing, dan mereka adalah orang besar yang pantas untuk dikagumi. Hampir tidak ada orang yang memilih untuk mengagumi rakyat kecil yang tidak terkenal sama sekali.
Namun bacaaan kita sedikit berbeda. Seorang janda yang dikisahkan tadi merupakan seseorang yang mengagumkan, meskipun ia adalah orang kecil. Kita tidak kenal siapa janda ini dan dari mana datangnya. Begitu tidak terkenalnya sehingga namanyapun tidak dituliskan di perikop ini. Tetapi walaupun janda tersebut tidak terkenal, ia termasuk orang yang mengagumkannya sehingga Tuhan Yesus memberikan pujian kepadanya. Apa sih yang mengagumkan darinya? Saya menemukan ada dua hal.

1. Janda itu mampu memberi dalam keadaannya yang terpuruk.
Biss, perlu kita ketahui bahwa kebanyakan janda-janda di Israel pada waktu itu adalah orang-orang miskin. Perempuan adalah masyarakat kelas dua pada strata sosial di jaman itu. Jadi para wanita banyak mengharapkan suaminya untuk memberikan nafkah. Ketika suami mereka meninggal, maka mereka akan menjadi seorang janda yang harus bekerja sangat keras untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Jarang para wanita bisa mendapat penghasilan yang tinggi waktu itu. Belum lagi, janda-janda pada waktu itu sering diperlakukan secara tidak adil oleh para ahli Taurat. Di ayat 40 (dibaca), dikatakan bahwa Ahli-ahli Taurat itu sering menelan rumah para janda. Para janda adalah kaum yang sangat tertindas pada waktu itu. Mereka tak berdaya dan tidak mempunyai kekuatan untuk melawan. Karena itu wajar saja jika mereka menjadi sangat miskin. Tak heran Alkitab menuliskan bahwa kekayaan janda itu hanya 2 peser (mata uang terkecil pada zaman itu) Tapi ditengah-tengah kesengsaraan dan kemiskinannya, janda itu masih mempersembahkan apa yang ia miliki, bahkan dikatakan seluruh uang yang ia punya. Padahal persembahan itu ditujukan kepada para ahli-ahli Taurat yang ada di bait suci. Ahli-ahli Taurat itu memeras dia, namun ibu janda ini malah mempercayakan uang persembahannya dipegang oleh para ahli Taurat yang memerasnya.

Mengagumkan bukan? Karena itulah Yesus memuji janda tersebut. Ia mau memberikan apa yang ia miliki kepada Tuhan walau dalam keadaannya yang sedang terpuruk. Biss, bagaimana dengan kita? Sudahkah kita memberikan apa yang kita miliki dalam segala kondisi yang ada pada kita saat ini? Bukan masalah jumlah yang disoroti Tuhan. Apa artinya dua peser itu bagi Tuhan pencipta langit dan bumi. Tapi masalah hati lah yang diperhatikan-Nya, yaitu hati yang berkobar-kobar untuk memberi yang terbaik bagi Tuhan. Biss, apapun yang sedang kita alami saat ini, mungkin keadaan itu membuat posisi kita berada di dalam kertepurukan, tetaplah memiliki hati yang berkobar-kobar untuk memberikan yang terbaik bagi Tuhan. Tuhan mengagumi hati yang seperti itu.

2. Janda itu memberi dengan iman.
Biss, diayat 44 Yesus jelas sekali mengatakan bahwa janda tersebut memberi seluruh nafkahnya. Sluruh nafkahnya! Dalam arti ia tidak mempunyai uang sama sekali untuk kehidupan selanjutnya. Jika kita dalam posisi janda itu mungkin kita akan berkata “Tuhan, maaf, engkau tau keadaanku, saya tidak usah kasih persembahan ya” dan nada-nada doa semacamnya. Namun Alkitab tidak menuliskan demikian. Janda itu memberikan seluruh nafkahnya. Ya! Seluruh nafkahnya, termasuk mungkin uangnya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Biss, mengapa ia mampu memberi semua nafkahnya? Karena janda ini memiliki kepercayaan yang radikal kepada Allah, di mana Allah akan memeliara dia dan akan mencukupi segala kebutuhannya. Biss, janda ini memberi dengan iman. Sungguh bukan situasi yang mudah. Tapi pemberian seperti inilah yang berkenan di hadapan Tuhan.

Biss, mari kitapun belajar untuk memiliki hati yang penuh iman seperti ini. Hati yang dipenuhi keyakinan bahwa Allah akan memelihara kehidupan kita. Hati yang penuh dengan keyakinan bahwa Allah akan mencukupkan kita. Alkitab mengatkan “Carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenaran-Nya maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.” Hati yang percaya akan pemeliharaan Allah adalah hati yang yang berkenan dihadapan Tuhan.

Biss, mari kita belajar untuk memiliki hati yang mengagumkan. Yaitu hati yang mau memberi yang terbaik untuk Tuhan dalam segala kondisi dan hati yang percaya penuh akan pemeliharaan dan perlindungan Tuhan. Kiranya FT ini memampukan kita untuk menjadi orang-orang yang mengagumkan.

No comments: