Wednesday, November 10, 2010

Wai Gunung . . . .



Dahulu engkau sahabatku

Menjadi tempat untuk mengadu keluh

Memberi tentram dan rasa teduh

Rasa kagumpun terhimpun utuh


Namun kini engkau murka

Melupakan persahabatan yang tercipta

Mengeluarkan lahar amarahmu

Menyatakan panas hatimu


Wai gunung

Dahulu engkau adalah tempatku berlindung

Kini bagaikan ular tedung

Melenyapkan beberapa tulang punggung


Adakah hatimu terluka karenaku?

Adakah tingkah lakuku menyakitimu?

Atau mungkin engkau bosan denganku

Hendak mencari sahabat baru


Kini aku menangis pilu di depanmu

Membiarkan engkau melihat airmataku

Sengaja agar dikau terharu

Dan berhenti mengeluarkan panas murkamu


(Puisi untuk bencana Merapi)

Pray For Indonesia

No comments: