Sunday, May 29, 2011

Be a Leader



Nehemia 5:14 “Pula sejak aku diangkat sebagai bupati di tanah Yehuda,....aku dan saudara-saudaraku tidak pernah mengambil pembagian yang menjadi hak bupati.


Akhir-akhir ini berita surat kabar banyak memuat kekecewaan rakyat terhadap pemimpin negeri ini. Para pemimpin itu dianggap tidak memikirkan kepentingan dan kesusahan rakyatnya. Misalkan saja masalah pembangunan gedung DPR yang diperkirakan meraup triliyunan rupiah. Seakan-akan lupa ada ribuan rakyatnya yang masih menjerit kelaparan dan memohon pertolongan. Dengan gaji yang begitu tinggi masih meminta fasilitas ini dan itu. Pakai acara study banding yang hampir tidak menghasilkan apa-apa selain kritikan dan cacian. Padahal kerjanya kalau di rapat hanya tidur, berkelahi, melihat gambar-gambar porno (how come!!!! ckckckckck), dsb. Masih untung kalau datang rapat dan mau memikirkan masalah bangsa ini. Kadang sparuh peserta rapat bisa tidak hadir. Ahhh...wajar kalau rakyat kecewa... saya pun sebagai masyarakat yang terlahir di Indonesia kecewa dengan pimpinan negeri ini. Bahkan terkadang iri dengan para pimpinan negara lain yang benar-benar berupaya memikirkan kepentingan rakyatnya.












Mungkin para pemimpin kita harus belajar dari seorang bapak yang bernama Nehemia. Nehemia sudah menunjukkan bagaimana kualitas seorang pemimpin bersikap. Karena anugerah Tuhan Nehemia ditunjuk sebagai bupati di deaerahnya. Sebagai wakil rakyat ia sangat memikirkan kebutuhan rakyatnya. Karena itu dalam perikop di ayat ini dikatakan bahwa Nehemia tidak mau menuntut hak (gaji, fasilitas,jatah study banding, dsb) yang selayaknya diberikan kepada seorang bupati, padahal ia berhak untuk mendapatkannya. Mengapa? karena ia tidak mau semakin membebani rakyatnya yang sedang mengalami banyak kesusahan. Jika di negeri kita para pemimpin suka melebarkan teritori hak yang mereka miliki dan memakan hak-hak rakyatnya, Nehemia malah mengurangi hak miliknya untuk rakyatnya. Itulah sikap pemimpin yang semestinya. Saya kira pemimpin demikianlah yang layak disebut sebagai pemimpin.


“Jika anda seorang pemimpin, pikirkanlah kebutuhan orang yang engkau pimpin”

No comments: