Wednesday, June 01, 2011
KENAIKAN KRISTUS (Kisah rasul 1:9-14)
Kis 1:14 Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus.
Hari kenaikan Kristus merupakan salah satu hari raya orang Kristen yang paling sering ‘terabaikan’. Ketika merayakan paskah biasanya gereja-gereja mengadakan KKR, kantata paskah, kebaktian subuh, yang didahului oleh doa puasa; bahkan di beberapa negara perayaan paskah dihiasi oleh banyak telur-telur paskah, coklat, dsb. Sedangkan perayaan natal dirayakan lebih meriah dan lebih marak lagi dari perayaan paskah. Pohon natal ditegakkan, lampu-lampu menyala berwarna-warni, lilin-lilin dinyalakan, aneka drama, kantata, paduan suara, dsb, menghiasi suasana natal. Tak heran banyak orang menanti-nantikan momen natal. Namun apa yang terjadi pada saat hari kenaikan? Tidak ada apa-apa. Hanya ibadah sesekali yang dihadiri oleh lebih sedikit jemaat dari kebaktian pada umumnya. Paling hanya diselingin paduan suara-paduan suara. Seakan-akan tidak ada yang penting di hari tersebut. Karena itu banyak orang yang tidak memaknai hari kenaikan Kristus, dan tidak mengambil sikap apa-apa ketika merayakannya.
Padahal kenaikan Kristus adalah sesuatu yang sangat penting. Kenaikan Kristus menandakan kemahakuasaan Kristus. Kenaikan Kristus menunjukkan akan keilahian-Nya. Serta kenaikan Kristus itu memberikan pengharapan kepada umat-Nya, dimana Ia akan datang kembali dengan kuasa-Nya dan menyelamatkan umat pilihan-Nya. Hal inilah yang membuat murid-murid terkagum-kagum dan tidak dapat melepaskan pandangannya kelangit.
Sudah semestinya kita mengambil sikap tertentu ketika mengingat akan kenaikan Tuhan. Karena itu mari kita melihat teladan murid-murid Yesus waktu itu. Setelah Yesus terangkat ke Surga, mereka segera kembali ke Yerusalem dari bukit zaitun dan masuk ke rumah yang mereka tumpangi. Apa yang mereka lakukan? Di rumah itu dikatakan mereka bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama. Mereka bertekun dalam pengajaran Firman Tuhan. Dalam masa penantian itu mereka tidak ingin menyia-nyiakan waktu yang tidak berguna. Tapi mereka mengisi waktu dengan hidup dalam Firman Tuhan, merenungkannya, serta membagikannya kepada orang lain. Dikatakan juga dengan sehati, yang menggambarkan bahwa ada kerendahan hati antara satu dengan yang lain untuk menyatukan pikiran dan kehendak. Yang satu tidak merasa lebih baik dari yang lain....dan tidak ada kesombongan di dalam komunitas itu. Saya membayangkan mereka saling mendengarkan, saling berhati-hati agar tidak berbicara secara semborono, dan saling menjaga perasaan guna mencapai satu tujuan yaitu menjalankan kehendak Tuhan. Dan terakhir mereka juga dikatakan berdoa bersama-sama. Mereka berdoa bersama untuk mencari kehendak Tuhan, sekaligus menyatakan bahwa mereka sangat bergantung kepada Tuhan untuk menjalani kehidupan mereka sehari-hari. Saya kira berdoa bersama merupakan ciri khas jemaat mula-mula pada waktu itu. Dalam kesemuanya ini murid-murid mempersembahkan diri mereka untuk menyembah Tuhan.
Sikap-sikap inilah yang mereka (para murid) lakukan ketika mengenang akan kenaikan Kristus. Saya kira kitapun mestinya menghargai hari kenaikan Kristus dengan cara demikian. Hari kenaikan Kristus mengingatkan kita akan kuasa Allah yang berdaulat, sekaligus memberikan pengharapan dimana Ia akan datang kembali dengan cara yang demikian. Karena itu selama masa penantian dalam dunia ini, mari kitapun bertekun dalam mempelajari, merenungkan serta membagi-bagikan firman itu kepada orang sekitar kita. Usahakanlah kesehatian diantara anak-anak Tuhan. Jauhkanlah prasangka-prasangka negatif, sikap angkuh, menganggap remeh orang lain, dan karakter-karakter negatif lainnya. Milikilah hati yang mau diintropeksi dan rendah hati untuk berubah guna mencapai kesehatian dengan sesama kita. Dan berdoalah untuk mencari kehendak-Nya. Dan biarkan Tuhan yang berdaulat itu yang akan memimpin kehidupanmu. Biarlah dengan sikap-sikap yang demikian kita dapat semakin memuliakan Tuhan kita yang naik ke Surga itu di dunia ini. Selamat merayakan hari kenaikan Kristus.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment