Monday, June 23, 2008

Buku Harian Pelayanan Misi di Tanjung Selor 22 Juni 08

Pagi hari ini kami berempat melayani Komisi Sekolah Minggu. Kami menampilkan pelayanan panggung boneka kepada anak-anak. Anak-anak di sni begitu bersukacita dan gembira, sebab di sini belum pernah di adakan palayanan dengan boneka. Bersyukur ada anak-anak yang mau percaya dan menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat mereka.
------------------------

Siang harinya, kami pergi menguburkan bapak Jating Jalung, yang baru saja di panggil Tuhan. Suasana duka begitu mencekam, teriakan ketidak terimaan terdengar disana-sini. Air mata pun berguguran. Haru merasuk hati ku. Seakan aku bagian dari keluarga itu. Air matakupun gugur. Kehilangan memang sangat menyakitkan. Namun kehilangan bagi orang-orang Kristen semestinya terus berkembang menjadi sukacita. Karena kehilangan itu membuat kita menemukan.... ya, menemukan sesuatu yang jauh lebih berharga. Yaitu perjumpaan dengan Bapa di tanah Air Surgawi. Semoga hal itu bisa menguatkan keluarga yang ditinggalkan.
---------------------

Malam harinya ada sesuatu peristiwa yang menarik. Kami di minta untuk membawakan sebuah games dalam kebaktian penghiburan... HAH... games!! saya terkejut. "Ya benar, bawain yang rame-rame ya" kata seorang majelis gereja. WHAT! RAME-RAME ! saya sangat-sangat terkejut. "Bukankah itu sangat-sangat tidak sopan. Orang lain berduka, kita malah tertawa." pikirku dalam hati. Kutenang kan dulu sejenak pikiran ini. Segera setibanya di rumah saya bertanya kepada seorang Hamba Tuhan di sana. Saya menjelaskan bahwa hal tersebut tidaklah sesuai dengan konsep yang kami jalankan selama ini. Namun ternyata ia mengatakan bahwa hal itu sudah menjadi adat bagi orang-orang dayak. Konsep mereka, mereka tidak ingin keluarga terus berduka. "Sesudah peti di masukkan ke dalam tanah, janganlah berduka lagi, tetapi bersukacitalah." begitu katanya. Orang Kristen tidak boleh terus menerus berduka dalam menghadapi kehilangan. Itulah yang ingin disampaikan.

Sebenarnya saya setuju seh. Setiap orang Kristen harus memiliki pengharapan di mana setiap kita akan bertemu dengan Bapa kelak. Dan di sana kita akan merasakan kehidupan yang berlimpah akan sukacita. Sangat jauh jika dibandingkan dengan kehidupan di dunia ini. Tapi...... Masakah harus secepat itu menghilangkan kesedihan ???.... ??? Yah akhirnya kami melakukan tugas itu juga. Sungguh kami berharap itu bisa memberikan sedikit penghiburan. Namun biarlah Tuhan sendiri yang memberikan penghiburan melalui cara-caranya yang ajaib.
Doakan yah.

1 comment:

Anonymous said...

hohoy...untung si almarhum tidak ikut bangkit dari kubur dan bermain dengan kalian...hihi:P...