Sunday, June 08, 2008

BHPM di Tanjung Selor (6Jun 08)

Hari ini saya pergi ke kota untuk menjenguk ibu gembala di RS. Ketika masuk kekota, tiba-tiba SMS dari teman-teman berdatangan. Saya tidak tahu kapan teman-teman saya mengirimnya. Ada yang mengatakan 'gut nite' padahal ketika saya membacanya masih pagi :p. Tahukah teman-teman, SMS-SMS itu membuat saya bahagia, karena saya mengetahui ada teman-teman yang sedang mendoakan saya. SMS itu sangat menguatkan saya. Thanks all.

Setelah mengetahui ketika ibu harus menginap selama 4 hari, saya mulai merasa kesepian. Bapak dan anak-anak semua tidak ada di rumah. Mereka semua menemani ibu di kota. Jadi saya tinggal seorang diri di rumah bapak gembala di desa selama 4 hari.

Malam itu, saya benar-benar merasa sepi, seorang diri, tidak ada kawan untuk di ajak bicara. Akhirnya terbesit ide untuk menulis sebuah Sajak, yang berbunyi demikian:

"Hidup di desa memang begitu tenang. Udara segar dan nyaman. Bebas polusi. Lingkungan aman, masyarakat ramah dan tentram. Nuansa alam penuh jiwa merasuki diri. Bintang kerlap-kerlip lebih suka menggantung di atasnya. Seakan mengajak kawan-kawan bintang lainnya untuk bercanda. Namun apa artinya tanpa sebuah cinta? Apa artinya jika cinta tidak hadir di dalam hati? Ketenangan itu hanya mengacau pikiran. Keindahan alam menjadi pisau menyayat hati. Keramahtamahan hanyalah menimbulkan rasa rindu akan kampung halaman. Bagiku, lebih baik tinggal di tempat yang penuh kekacauan, namun disitu hadir insan cinta di hati. God, feel me with your love."

1 comment:

Anonymous said...

ternyata seorang KoDes butuh cinta:)