Tuesday, June 03, 2008

Buku Harian Perjalanan Misi di Tanjung Selor (2Jun 08)

Hari ini kami (4 Orang) berangkat dari Malang ke Surabaya, dan hendak ke Tarakan dengan penerbangan jam setengah 11 siang. Kami berempat (saya, budianto,retno, irene), dalam praktek dua bulan ini, diberi tugas misi di pedalaman Kal Tim (daerah Tanjung Selor), untuk menginjili dan mengama-ngamati kebutuhan di sana. Hari ini Kami mulai dengan doa, dan keyakinan bahwa Tuhan akan menyertai kami. Dan kamipun tiba di bandara 1 jam lebih cepat. Kami segera mengurus bagasi dan cek in tiket.

Ketika sudah hampir tiba waktunya kami berangkat, tiba-tiba ada masalah. Tabung oksigen salah seorang dari kami (untuk jaga-jaga terhadap sakit asma) terdeteksi dan petugas menanyakan tujuan kami membawa tabung tersebut. Kami mengatakan bahwa ada seorang yang punya penyakit asma, tetapi sekarang keadaannya sehat-sehat saja, kami membawa tabung tersebut hanya untuk berjaga-jaga. Tetapi karena dari pihak pesawat pernah mengalami trauma (karena ada yang meninggal di pesawat karena sakit), maka kami berempat tidak diijinkan untuk berangkat. Itulah yang terjadi di hari pertama. Saya memandang hal tersebut sebagai ujian dari Tuhan. Bagi saya, iblis memang tidak suka kalau anak-anak Tuhan ingin memberitakan injil. Sama seperti kisah Daniel 10, dimana Malaikat pembawa pesan Tuhan di hambat oleh Iblis (Penguasa-penguasa orang persia), karena memang Iblis tidak suka jika pesat tentang Kristus diberitakan.

Namun demikian Tuhan tetap menyertai kami. Ia melembutkan salah seorang petugas pesawat Sriwijaya, sehingga petugas itu dengan rela hati mengurus semua masalah ini yaitu masalah penggantian tiket, masalah bagasi, surat jalan dll. Kami jadi lebih tenang, karena seakan-akan petugas itu hendak memberitahukan pesan Tuhan bahwa: "Kalian gak perlu khawatir,kalian besok pasti akan berangkta". Praise The Lord. God Bless Us.
Saya percaya DIA juga akan menyertai pelayanan kami selama dua bulan di sana.

Akhirnya hari itu kami pulang kerumah saya di Surabaya dengan tenang. Hari itu saya yakin bahwa tangan Tuhan yang tidak terlihat itu akan menyertai kami.

2 comments:

Unknown said...

hooii fong! wah wah seru amat cerita lu!! gw jd semangat d! Moga2 lu bisa pulang dengan utuh ya! hahaha. jkjk. Di lampung sini panas, jam 7 malam toko2 udah pada tutup, juga sering amti listrik! Mungkin kena sabotase FPI..he5. ada satu gereja di Lampung yg ditutup FPI, juga orang2nya dihajar. Doain mereka, ada bbrp yg kita kenal. Met berjuang n melayani di pedaleman sono! danny.

Anonymous said...

boo...ternyata anda masih mengingat kuliah PL IV dengan baik:P.