Namun sadarkah Saudara, bahwa kejatuhan kita dalam dosa itu mampu menjatuhkan orang lain juga? Itu yang umat Israel alami. Hanya karena dosa satu orang Akhan, umat Israel harus menanggung kekalahan yang memalukan dari negeri Ai. Bahkan 36 orang harus tewas dalam pertempuran itu. Saudara, kalau kita lihat di ayat 1 di sana dituliskan bahwa “Tetapi orang Israel berubah setia dengan mengambil barang-barang yang dikhususkan itu, karena Akhan bin Karmi bin Zabdi bin Zerah, dari suku Yehuda, mengambil sesuatu dari barang-barang yang dikhususkan itu. Lalu bangkitlah murka TUHAN terhadap orang Israel.” Pada zaman itu dosa satu orang merupakan dosa satu bangsa. Satu orang berbuat dosa maka dikatakan bahwa umat Israel berubah setia. Bagaimana mungkin? Dari sini dapat saya simpulkan bahwa kejatuhan seseorang ke dalam dosa, bukan hanya berdampak bagi dirinya sendiri, namun juga berakibat bagi orang disekitarnya. Dengan kata lain, kejatuhan kita dapat membawa orang lain ikut terjatuh.
Sebenarnya dosa ini dapat diilustrasikan dengan kesalahan yang telah diperbuat oleh Lehman Brother. Lehman Brother merupakan bank ke 4 terbesar di USA. Banyak saham dan obligasi yang dipercayakan kepada bank tersebut. Namun karena kesalahan perhitungan, ditambah dengan ditutup-tutupinya kesalahan itu, akhirnya bank yang sangat berpengaruh itu mengalami kebankrutan. Bangkrutnya Lehman Brother sangatlah memukul finansial di USA. Terlebih bahkan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Kakak perempuan saya yang berada di Australi pun terkena imbasnya. Ribuan pegawai dan pekerja di PHK, dan jumlahnya jauh lebih besar dari pada waktu ada pembagian sembako. Hal itu membuat dia harus di cutikan untuk beberapa bulan, bahkan suaminya pun sekarang kehilangan pekerjaan. Perekonomian dunia menjadi hancur hanya karena kesalahan sebuah bank dari jutaan bank yang ada didunia ini.
Begitu juga dengan sebuah dosa dalam sebuah komunitas. Saudara, sadarilah bahwa satu dosa kita dapat berdampak besar bagi orang lain. Satu dosa kita dapat menjatuhkan orang lain. Tahukah Saudara, bahwa hanya dengan perkataan kita, kita dapat membuat orang lain tidak lagi mau kegereja. Kebiasaan gosip yang buruk dapat membuat orang lain kecewa. Satu kebohongan saja dapat menyeret orang untuk membenci Tuhan. Sikap cuek, dingin, dan sembrono pun dapat membuat orang lain tersandung dan tidak menemukan kasih Tuhan. Itukan yang membuat Paulus menegur Petrus (Gal. 2:12-14). Ketika Petrus makan bersama-sama dengan orang yang tidak bersunat, lalu ia melihat ada rombongan dari golongan Yakobus lewat, ia langsung mengundurkan diri karena takut jika dilihat bahwa ia sedang duduk makan bersama-sama dengan orang kafir. Paulus menegur keras tindakan Petrus tersebut, walaupun Petrus jauh lebih senior daripada Paulus. Paulus menegur, karena ia melihat bahwa tindakan Petrus itu menyeret orang Yahudi untuk menjadi munafik, bahkan Barnabas, orang yang giat melayani pun juga terseret oleh kemunafikan mereka. Saudara, jangan pernah berpikir bahwa dosa kita tidak akan merugikan siapa-siapa. Dosa pribadimu dapat menjatuhkan orang lain juga.
Suatu ketika ada seorang pemuda dari India yang sedang menempuh pendidikannya di daerah Afrika yang berbasis Kristen. Sedang pemuda itu masih beragama hindu. Disanalah pemuda tersebut mengenal apa yang namanya Kristen. Suatu ketika ia mengikuti sebuah KKR yang diikuti oleh banyak pelajar; dan ternyata KKR tersebut berhasil membuatnya tertarik dengan Yesus Kristus. Pemuda itu mulai membaca Alkitab, dan ia sangat tertarik dengan tokoh yang bernama Tuhan Yesus itu. Baginya Tuhan Yesus adalah sosok yang rendah hati dan penuh kasih. Untuk mengenal lebih dalam tentang Tuhannya orang kristen, maka ia mulai membaca buku-2 yang mendalami tentang Tuhan. Khotbah dibukit merupakan bagian Alkitab yang sangat disenanginya.
Namun sayangnya, sewaktu ketika ia memutuskan untuk pergi kegereja, ia malah mengalami kekecewaan. Mengapa? Pada waktu itu digereja ada orang-orang yang bertindak rasial, yang suka mendiskriminasi. Mereka suka menyakiti dan menindas orang-orang yang rasnya dianggap lebih rendah. Mereka juga menindas orang-orang yang berbeda kulit dengan mereka. Dan ketika pemuda itu hendak masuk kegereja, ia ditolak oleh orang-orang Kristen itu sendiri. Akhirnya ia mengalami kepahitan dengan orang Kristen.
Padahal pemuda itu sangat kagum dengan Tuhan Yesus, tetapi ia tidak dapat percaya kepada Tuhan karena orang-orang Kristen itu sendiri telah menjadi batu sandungan. Akhirnya pemuda itu tetap berada dalam agama hindu. Ia hanya dapat mengagumi Tuhan Yesus, tetapi tidak percaya. Tahukah Saudara, pemuda itu bernama Mahatma Gandhi, seorang pemimpin India yang begitu dihormati. Ia adalah seseorang yang giat menyuarakan anti-diskriminasi. Ia pernah menjadi perdana menteri di India. Di akhir hidupnya ia pernah berkata: “Sayang Tuhan Yesus itu adalah Tuhannya orang Kristen. Kalau bukan, saya pasti sudah mengikuti Dia”. Sayang sekali, andaikan Mahatma Gandhi menjadi Kristen, pasti orang India banyak juga yang menjadi Kristen saat ini. Saudara, sebuah sikap dan tindakan tanpa kasih dari orang Kristen
seringkali juga dapat menghalang-halangi orang untuk percaya kepada Tuhan.
Saudara, adakah kasih yang kita nyatakan disekitar kita, baik dikeluarga kita, digereja kita dan di lingkungan kita? Adakah hidup kita sudah menjadi contoh yang baik? Ataukah kita malah menjadi batu sandungan dengan dosa-dosa kita.
Saudara, sebenarnya seringkali kita melupakan satu hal. Kita lupa bahwa Allah yang menciptakan kita itu adalah Allah yang Maha tahu. Itu juga yang telah dilupakan oleh Akhan. Ia lupa bahwa Allah yang telah menuntun bangsanya keluar dari tanah Mesir itu adalah Allah yang mahatahu. Ia pikir dengan menyimpan barang curiannya dalam Tanah, maka ia akan aman-aman saja, tidak akan ada yang tahu, bahkan Allah pun tidak akan tahu. Namun sayangnya Allah yang ia miliki adalah Allah yang mahatahu. Tuhanlah yang akhirnya membongkar semua dosa-dosa Akhan.
Mata Tuhan mampu melihat segala sesuatu. Dia mengetahui segala sesuatu yang tersembunyi. Bahkan apa yang ada dalam hati kita pun Tuhan tahu. Dan Ia tidak akan membiarkan dosa kita bercokol begitu saja dalam diri kita. Ia akan menghukum segala dosa-dosa kita. Itulah yang di alami oleh Akhan, di mana akhirnya ia dan seisi keluarganya harus dirajam dan dibakar akibat dosa-dosanya yang melanggar kekudusan Tuhan. Saudara, Tuhan pun tidak akan membiarkan dosa-dosa kita begitu saja. Ia Allah yang adil akan menghukum segala dosa-dosa yang ada dalam diri kita, karena Ia sangat benci segala jenis dosa.
Oleh karena itu Saudara, serius lah berjuang mengatasi dosa-dosa kita. Selain Tuhan begitu membenci dosa-dosa kita; dosa-dosa yang kita perbuat dapat menjatuhkan orang lain juga. Sudah cukup banyak orang-orang yang kecewa dengan orang Kristen seperti Mahatma Gandhi dan juga keluarga saya. Saudara, janganlah kita menambahkan “Gandhi-gandhi” yang lain yang kecewa dengan ke Kristenan. Jangan jatuhkan mereka dengan dosa-dosa kita. Jangan biarkan orang lain tidak dapat mencicipi keindahan kasih Tuhan dengan sikap ego kita. Jangan padamkan hasrat orang lain untuk menyembah Tuhan karena terhalang dengan hasrat dunia kita. Saudara, jangan jatuhkan mereka, dengan kejatuhan kita. Jangan jatuhkan mereka, karena Tuhan sendiri tidak menginginkan mereka terjatuh.
No comments:
Post a Comment