Friday, June 05, 2009

AirBus A300-200 Reflection



Barusan ini kita mendengar kabar dari berita internasional bahwa pesawat Airbus A330-200 milik Air France dikabarkan hilang dalam perjalanan dari Brazil menuju Paris, Senin.

Tentu saja banyak orang yang terkejut tak percaya. AirBus A330-200 sebenarnya dirancang menjadi pesawat teraman di kelasnya. Mengapa? Karena dari pengalaman, pesawat jenis ini tidak pernah mengalami kecelakaan fatal selama 14 tahun terakhir . Jenis ini memiliki mesin kembar yang dirancang untuk menempuh perjalanan yang jauh. Banyak maskapai penerbangan internasional yang menggunakan pesawat jenis ini, karena kualitasnya yang menawan. Tapi toh sebagus-bagusnya pesawat airbus, ujung-ujungnya jatuh juga akibat tersambar petir tatkala menembus badai. Walaupun menteri Prancis mengatakan bahwa pesawat ini sudah terbiasa menembus badai, namun kenyataannya kali ini ia menyerah terhadap badai. Rasanya sama seperti manusia yang ujung-ujungnya mati juga.

Setelah kejadian ini lantas saya bertanya, apakah mungkin seseorang atau sebuah lembaga atau perusahaan menciptakan sebuah produk yang betul-betul berkualitas, sehingga tidak akan pernah rusak sampai ribuan tahun? Saya rasa tidak pernah, dan tidak akan pernah ada. Dahulu ketika kapal pesiar termewah Titanic dilayarkan, ada yang mengatakan bahwa kapal tersebut tidak akan tenggelam, bahkan Tuhan sendiri tidak dapat menenggelamkannya. Namun apa dikata, baru pertama kali berbulan madu dengan laut lepas, kapal tersembut kandas oleh gunung es. Tidak ada yang dapat bertahan bukan.

Ketika saya berpikir lebih jauh, mengapa tidak ada orang yang dapat menciptakan produk yang tahan ribuan tahun dan yang tidak dapat hancur ialah karena yang menciptakan itu adalah orang-orang terbatas yang juga penuh dengan kelemahan. Sebenarnya manusia itu sama seperti Airbus dan kapal Titanic yang dapat hancur sewaktu-waktu. Tidak ada satupun manusia yang dapat betahan ketika menghadapi badai hidup. Dengan kekuatannya sendiri, entah kepandaian, hikmat, dan kekayaannya, apakah bisa? Mungkin saja seseorang dapat terlihat begitu tegar. Namun sekali lagi, tidak ada satupun manusia yang dapat menangkis badai kehidupan. Walaupun orang tersebut sudah terbiasa dalam menghadap badai, namun ada kalanya suatu saat, ia akan tumbang juga.

Karena itu, belajarlah untuk bergantung kepada pencipta kita. Bukan hanya pencipta, tapi juga penyelamat dan penopang kehidupan. Kekuatan manusia dapat maksimal ketika ia bersama dengan penciptanya. Sebab penciptanya itu juga merupakan Sang Pencipta badai. So, surrender in Him with the humbleness heart. Gbu.

No comments: