
Tertawa menatap ketidakbenaran
Geli Menggelitik
Melihat orang mencabut kelapa di pohon nanas
Aku Menangis....
Menangis memandang ketidakbenaran
Yang disembah bak raja segala raja
Dijadikannya sebagai kebenaran
Mengapa?
Mengapa banyak yang menaruh hati padanya?
Mungkin karena tidak sukar....
Memetik kelapa di pohon nanas
Ah....
Kini ku tertawa....
Mentertawakan dukaku sendiri
Yang tak mampu mengayunkan tangan
Dan....
Aku pun menangis....
Menangis pada-Nya
Memohon tuk membenahi semua
No comments:
Post a Comment