
Gelembung Sabun. . . .
Keluar dari kediamannya
Serentak berpawai Ria
Berenang-renang di udara
Kilau cahaya lampu kota. . . .
Mewarnikan pelangi didalamnya
Meriasi malam gulita
Menambah riang hati duka
Namun. . . .
Satu persatu gelembung itu sirna
Hilang tak berjejak tanpa pesan
Sekejap lenyap semaraknya
Rentan....Sungguh rentan
Beberapa pecah tertekan
Tergesek dengan kasar jalan
Menuju kebinasaan
Syukurlah....
Beberapa masih bertahan
Tertolong Angin lembut nan teduh
Yang berasal dari Tuhan
Gelembung Sabun. . . .
Itu Aku. . . .
Manusia Rentan. . . .
Butuh Tuhan . . . .
No comments:
Post a Comment