Monday, August 09, 2010

Save The Earth # 3



Tentu saja dengan suhu bumi yang meningkat akan banyak dampak yang terjadi. Bukan hanya akan banyak dampak, namun dampak itu sudah jelas-jelas nyata terjadi ditengah-tengah kita. Inilah dampak-dampak yang mungkin terjadi:


Akibat pertama yang mungkin terjadi adalah banjir di mana-mana. Logikanya jelas. Kalau suhu bumi meningkat tentu es-es yang ada dikutub-kutub utara dan kutub selatan akan mencair. Akibatnya volume air meningkat. Waktu 100 tahun lalu ketika suhu bumi meningkat 0,5 derajat celcius saja, permukain air laut naik sebanyak 10 cm. Saat ini sudah ada dua pulau yang tenggelam karena naiknya permukaan air laut. Ada satu negara yang bernama Tuvalu mengalami perpindahan penduduk yang sangat besar. Negara mereka terlalu dekat dengan permukaan air. Waktu air meluap banjir terjadi di mana-mana. Khawatir negara kepulauan mereka tenggelam maka mereka memutuskan untuk mengungsi. Naiknya air laut ini paling mengancam negara-negara kepulauan seperti Indonesia. Ditambah lagi, kalau volume air semakin banyak dan suhu semakin meningkat maka jelas curah hujan akan semakin banyak dan menyebabkan banjir dimana-mana bukan? Tak heran banyak daerah yang sering kebanjiran saat ini. Terutama kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya. Iklim menjadi tidak menentu dan tidak teratur. Diperkirakan tahun 2022 air laut akan naik sebanyak 1 meter dan akan meneggelamkan 2000 pulau-pulau kecil yang ada di Indonesia.


Akibat kedua, tanah menjadi kering dan tumbuh-tumbuhan menjadi cepet mati. Bakteri yang merusak tanaman sangat bertumbuh subur di cuaca yang panas. Akibatnya banyak tumbuh-tumbuhan yang mati terserang bakteri-bakteri itu. Kekeringan yang melanda ini akhirnya berdampak juga kepada kebakaran hutan. Tak heran di daerah-daerah yang banyak hutan seperti Kalimantan sering sekali terjadi kebakaran di mana-mana. Kekeringan dan matinya beberapa tumbuhan ini akhirnya berdampak kepada gangguan ekosistem. Keseimbangan alam menjadi goyah dan tentu saja hal itu mengancam kelangsungan kehidupan manusia. Mungkin puluhan tahun kedepan kita tidak lagi bisa menyantap ikan-ikan segar yang ada di perairan Indonesia ini, karena banyak makhluk hidup yang akan punah.


Akibat ketiga, penyakit menular semakin berkembang biak. Mungkin saudara sadari akhir-akhir ini banyak sekali teman-teman atau sanak family kita yang terkena penyakit demam berdarah, malaria, disentri, dan sejenisnya. Bahkan demam berdarah semakin hari semakin mengerikan. Jika dulu ciri-cirinya jelas di mana selalu ada bintik-bintik merah ditubuhnya, sekarang ciri-ciri itu sudah tidak jelas. Ada yang Cuma sakit di lambungnya dan Cuma mengalami panas ringan, namun setelah diteliti ternyata itu demam berdarah. Ada juga yang Cuma flu dan sedikit demam, ternyata setelah di cek ke dokter trombositnya sudah turun drastis. Semua ini termasuk efek dari Global warming. Semakin tinggi suhu bumi, kecepatan berkembang biak nyamuk semakin tinggi juga. Nyamuk yang tadinya ngak bisa hidup ditempat yang dingin, sekarang di tempat yang sama masih mampu bertahan hidup. Dan sudah jutaan orang yang menjadi korban akibat keganasan nyamuk-nyamuk ini.

Dan masih banyak lagi akibat-akibat lain dari global warming ini. Akibatnya hidup manusia menjadi lebih menderita. Bukan hanya manusia, tapi semua mahkluk hidup juga turut merasakan penderitaan itu.


Karena itu mari kita bersama-sama mengambil bagian dalam menghentikan global warming ini. Banyak hal yang dapat kita lakukan untuk menghentikan global warming tersebut. Penelitian mengatakan bahwa setiap tindakan kecil yang kita lakukan sangat bermanfaat, karena memang penyebab global warming terbesar bukan karena pabrik-pabrik yang besar saja melainkan karena masing-masing pribadi dalam sebuah rumah tangga.


Mungkin ada hal-hal yang susah kita lakukan seperti menanam pohon, membersihkan sungai, dan kegiatan-kegiatan besar lainnya. Namun ada begitu banyak hal-hal kecil yang dapat kita lakukan untuk mencegah global warming.


- Kita bisa menghemat pemakaian listrik dirumah kita. Pilih bohlam yang wattnya gak terlalu besar. Kalo ada lampu yang bisa dimatikan sebaiknya dimatikan. Jangan sering-sering buka kulkas. Sekali kita buka kulkas energi yang dibutuhkan semakin besar. Maknya kalau buka kulkas seperlunya saja. Kalau misal cuaca tidak terlalu panas, usahakan pake kipas angin atau buka jendela saja. Kalau memang kita kepanasan baru pasang ac. Mengapa? Pmbangkit listrik membutuhkan batu bara untuk menjalankan tugasnya. Semakin banyak penggunaan listrik maka makin banyak juga batu bara yang dibakar. Dan batu bara yang dibakar ini menimbulkan zat karbondioksida yang menyebabkan efek rumah kaca tadi. Kalau saja tiap rumah mematikan satu lampu saja itu sudah sangat mengurangi pencemaran udara.


- Selain itu mari kita juga menghemat pemakaian air. Usahakan air dipakai secukupnya. Misal: Waktu sikat gigi, selama kita menggosok jangan biarkan keran menyala. Demikian juga waktu cuci piring, sewaktu menyabun biarkan air mati dulu.


- Dalam perjalanan, kalau jarak yang kita tempuh dekat usahakan tidak menggunakan kendaraan. Jalan kaki atau naik sepeda lebih baik. Hemat-hemat dalam memakai kendaraan bermotor, karena asap motor itu menyebabkan gas rumah kaca. Kalau misal knalpot mobil motor kita mengeluarkan asap yang banyak, cepet-cepet diperbaiki.


- Jangan membuang sampah sembarangan. Sampah yang tercecer dan jika jatuh di tanah akan menghambat pertumbuhan tanaman-tanaman hijau. Dan itu membuat pohon menjadi kering dan mati. Padahal pohon-pohonan itu sangat penting untuk menyerap karbondioksida dan menukarnya dengan oksigen, sehingga dapat mencegah terjadinya pemanasan global tersebut. Kalau bisa yah mari kita tanam pohon-pohonan di lingkungan kita.


Saudara bumi kita juga punya usia, suatu saat saya kira bumi ini akan hancur. Tapi kita mempercepat kehancuran itu dengan sikap kita. Saat ini dunia sudah menyadari akan bahaya lingkungan ini. Noble-noble penghargaan banyak diberikan kepada mereka yang sangat berperan dalam menjaga lingkungan alam kita. Banyak gerakan-gerakan dari para pecinta lingkungan yang berusaha untuk menyelamatkan dunia ini. Sungguh ironi jika kita anak-anak Tuhan atau umat Kristen yang seharusnya memiliki kewajiban dalam mengelola dan memelihara bumi ini malah tidak sadar akan tanggung jawab kita, terlebih parah jika kita malah menjadi orang-orang Kristen yang suka mencemari lingkungan dengan sikap-sikap kita. Biarlah renungan kita hari ini ‘Save The World” bisa menjadi mendorong kita untuk bisa berperan aktif dalam menjaga lingkungan sekitar. Beraksilah untuk menyelamatkan lingkungan, sekecil apapun aksi itu. Karena meskipun kecil, tetapi bila dilakukan bersama dan kontinu maka dampaknya tetap luar biasa. Kiranya nama Tuhan dipermuliakan melalui siakp dan tindakan setiap kita.

No comments: