Kedua, setiap tindakan kasih kita terhadap sesama menunjukkan bahwa kita sungguh mengasihi Tuhan. Dalam salah satu ajaran Tuhan mengenai penghakiman terakhir Tuhan Yesus pernah mengajarkan bahwa semua bangsa akan dikumpulkan dihadapan-Nya, dan Ia akan memisahkan mereka menjadi orang yang dilayakan untuk masuk dalam kerajaan Surga sama orang yang patut dimurkai. Apa dasar pemisahnya? Tuhan mengatakan demikian “Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing kamu memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku dalam penjara kamu melawat Aku.” Lalu orang-orang itu bertanya? Bagaimana mungkin kami melakukan itu semua pada saat Engkau lapar, haus, orang asing, telanjang, dan sakit? Ini pertanyaan yang wajar karena semua orang tidak bisa membayangkan bahwa Tuhan dapat lapar, haus, telanjang dan sakit. Tapi kemudian Tuhan menjawab demikian: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.” Sebaliknya untuk mereka yang dihukum Tuhan mengatakan sebaliknya “Karena segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku.”
Menarik sekali kalau kita perhatikan, Tuhan mengindentifikasi/menyamakan tindakan sosial kita kepada orang-orang terbuang, orang-orang kecil, orang-orang tersisihkan, sebagai tindakan untuk Tuhan. Karena itu setiap tindakan kasih kita terhadap sesama adalah sama dengan tindakan kasih kita kepada Tuhan. Dan jika kita ingin membalas cinta kasih Tuhan yang begitu besar terhadap hidup kita salah satunya adalah dengan berbuat kebajikan, dengan berbagi kasih kepada mereka yang membutuhkan.
Pesan inilah yang ditangkap oleh orang seperti bunda Theresa. Dengan kerelaan ia terpanggil untuk melayani orang-orang miskin di India. Disana ia mendidik anak-anak kecil. Mengobati orang yang terkena lepra. Merangkul anak-anak jalanan. Mengayomi para jompo dsb. Semua ini dilakukannya bukan sekedar karena ia mengasihi orang India. Tapi justru karena ia ingin mengasihi Tuhan, maka ia menaruh kasih kepada orang-orang kecil di India.
Karena itu mari kita peduli dengan permasalahan sosial yang ada disekitar kita. Kehidupan sosial sejati harus sejalan dengan kehidupan sosial kita. Bukankah ada begitu banyak orang yang miskin disekitar kita. Ada begitu banyak orang-orang yang membutuhkan perhatian dari kita. Ada banyak rintihan-rintihan yang membutuhkan telinga kita. Mari kita berbuat sesuatu untuk Tuhan dengan melayani orang-orang yang membutuhkan tersebut.
Ada banyak hal yang dapat kita lakukan. Dengan uang yang kita punya kita bisa berbagi kepada orang-orang kecil yang berkekurangan. Atau mungkin dana kita bisa kita sumbangkan ke bagian sosial untuk pekerjaan-pekerjaan sosial di gereja kita. Atau mungkin kita bisa menyumbangkan baju-baju yang masih layak pakai kepada panti asuhan atau lembaga semacamnya. Selain dengan uang kita juga bisa menunjukkan tanggung jawab sosial itu dengan perhatian dan pelayanan kita. Menghadiri keluarga yang sedang berduka karena kehilangan orang yang dikasihi atau karena bencana yang menimpa rumahnya juga merupakan aksi sosial. Mendengarkan keluh kesah orang-orang yang sedang mengalami tekanan. Dengan menjadi pendengar yang baik bagi mereka yang berkeluh kesah saja kita sudah melakukan tindakan sosial. Bahkan mengikuti undangan makanpun juga salah satu tindakan sosial. Ingat, salah satu pelayanan yang Yesus berikanpun yaitu dengan makan bersama dengan orang-orang berdosa. Mari kita lakukan pekerjaan sosial untuk membalas cinta kasih Tuhan yang besar dalam hidup kita.
No comments:
Post a Comment