Thursday, October 13, 2011

Doa Yang Berkuasa




Berbicara tentang doa, saya pernah mengalami pengalaman yang unik. Sewaktu saya masih SMP saya bukan orang yang suka berada di gereja, dan tidak suka hal-hal berbau rohani seperti berdoa dan bersaat teduh. Suatu malam pada saat saya sedang asyik telpon dengan teman saya di lantai dua (di ruko), tiba-tiba salah satu pegawai saya berlari ke atas sambil teriak-teriak “nyonya-nyonya, ada kerusuhan.” Waktu itu papa saya sedang keluar, dan itu sekitar pukul 8 malam. Ternyata kerusuhan berasal dari stadion sepakbola yang persis berada di belakang rumah saya. Kerusuhan itu cukup parah sampai polisi harus menembakkan senapannya ke beberapa orang. Saya sama mama saya segera turun kebawah dan bergegas menutup toko kamu. Suara-suara pecahan kaca sudah mulai terdengar. Keadaan semakin parah. Tiba-tiba mama saya berkata “Celaka mobil kita masih di luar”. Waktu itu mobil panther kami baru saja kami beli beberapa minggu. Mama saya tampak panik dan kemudian berkata demikian “de, nanti kamu buka pintu kecil-kecil, mama keluar, trus kamu tutup lagi. Ntar kalo kamu dengar bunyi mobil di stater, cepat buka pintu lebar-lebar kasih mama masuk.” Saya sudah katakan “jangan ma, itu bahaya”. Tapi mama saya bersikeras melakukan rencananya. Akhirnya kami melakukan seperti apa yang mama saya mau. Dia keluar, kami tutup lagi pintunya. Dan ketika mendengar suara mesin mobil dijalankan saya dan pegawai saya langsung bergegas membuka pintu toko kami besar-besar. Taukah apa yang terjadi ketika pintu kami buka lebar-lebar? Para perusuh yang lagi ribut dijalan tiba-tiba semua melihat ke arah toko kami dan berteriak “woooii, ada toko buka woiii..serbuuu...” dan merekapun mulai melemparkan batu-batu kedalam toko kami. Serentak saja saya sama pegawai saya yang ketakutan langsung menutup toko kami. Setelah kami tutup saya tersadar bahwa mama saya masih di luar di dalam mobil. Hari itu kepanikan yang luar biasa melanda saya. Sebagai seorang remaja saya sangat bingung akan apa yang harus saya lakukan. Mau buka tokonya percuma, sama saja kita sekeluarga akan hancur, tapi kalau tidak dibuka bagaimana dengan mama saya. Akhirnya saya benar-benar terpojok. Badan bisa gemetar waktu itu. Gak tau apa yang diperbuat, saya berlari ke atas loteng lantai dua untuk melihat bagaimana keadaan mama saya. Ketika berlari itu tiba-tiba saya berinisiatif berteriak “Tuhan tolong...Tuhan tolong...” berkali-kali. Sampai di atas saya terkejut karena mobil saya di luar sudah tidak ada. Sayapun semakin lemas gak karuan, gak tau apa yang bisa kuperbuat, saya berlari lagi ke bawah sambil berteriak lagi “Tuhan tolong...Tuhan tolongg...”. Sampai bawah saya terkejut ternyata mobil saya sudah masuk dalam rumah. Mama saya keluar mobil marah-marah “anak macam apa kamu? Mau mama mati ya?” Saya yang masih tegang bertanya kepada mama: “ma, bagaimana mama bisa masuk?” Terus mama saya yang masih emosi menjawab “Untung ada tetangga sebelah. Ketika mereka mulai mendatangi mobil mama tiba-tiba orang-orang bugis dari gang sebelah pada keluar dan mereka menghalang-halangi masa dan berkata ‘ini teman saya, jangan kalian ganggu” Setelah itu mobil bisa masuk toko dengan selamat.

Tak pernah terbayangkan bagaimana mungkin Tuhan mau mendengarkan doa seorang anak remaja yang sebenarnya tidak suka berdoa. Bagaimana jika seseorang yang dekat dengan Tuhan, yang menikmati doa, yang suka beribadah, dan ia berdoa? Saya kira doanya akan jauh lebih berkuasa daripada doa saya waktu itu. Itulah pengalaman saya mengenai doa. Seiring berjalannya waktu, banyaknya pengalaman-pengalaman tentang doa dalam hidup ini semakin meyakinkan saya bahwa doa itu memang sangat berkuasa.

Memang benar bahwa doa itu berkuasa. Bukan hanya saya yang pernah mengalaminya, tapi ada jutaan orang Kristen di seluruh dunia ini yang pernah menyaksikan dan mengalami akan kuasa sebuah doa. Bahkan saya yakin setiap kita yang ada di tempat ini pernah mengalami kuasa doa. Karena itu Yakobus mengatakan “Doa orang benar, jika dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.” Sebenarnya kalau kita lihat dari bahasa aslinya, kalimat ini lebih cocok diterjemahkan demikian: “Doa orang benar itu sangat efektif dan berkuasa.” Jadi perkataan bila dengan yakin didoakkan itu sebenarnya tidak ada. Mari kita pelajari ayat ini baik-baik.

Acapkali banyak orang memenggal ayat ini menjadi demikian “Doa itu besar kuasanya”. Memang benar doa itu besar kuasanya, tapi doa yang bagaimana? Jangan lupa kalimat-kalimat yang ada diantaranya. Diantara kalimat doa itu efektif dan yang berkuasa itu dituliskan “doa orang yang benar”. Doa yang berkuasa itu bukan doa sembarang orang tapi doa orang yang benar. Apa itu orang yang benar? Kalau dilihat dari statusnya maka orang benar itu adalah orang-orang yang sudah dibenarkan Allah. Orang benar adalah orang-orang yang dipilih Allah untuk menjadi umatnya. Dan orang benar itu adalah orang yang sudah sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan sebagai juruselamat pribadinya, dan ia terhitung sebagai anak-anak Allah. Jadi secara status kita semua yang ada ditempat ini terhitung sebagai orang-orang benar. Itu kalau dilihat dari status.

Kalau kita melihat dari kehidupannya, orang yang benar itu adalah orang yang hidup berjalan sesuai dengan kehendak Allah. Logikanya begini: adakah sesuatu yang benar didunia ini? Kita tidak tau. Ada hal dimana bagi si A itu benar, tapi bagi si B itu salah. Misalkan saja kejadian pemboman oleh teroris dari golongan-golongan tertentu. Bagi mereka membunuh orang-orang di luar agama mereka itu sesuatu kebenaran, karena dengan itu mereka akan mendapat pahala. Namun bagi kita jelas saja itu dosa besar. Setiap kita memiliki prinsip-prinsip kebenaran tersendiri. Karena itu jika ingin mengetahui yang benar secara pasti kita harus kembali melihat kepada apa sih yang Tuhan mau? Sebab ia adalah sumber kebenaran itu sendiri. Kitab Ibrani mengatakan, bahwa Tidak ada yang lebih benar dari pada Allah. Dan oleh sebab itu itu orang yang benar adalah orang yang terus menerus mencari kehendak Tuhan dan berjalan sesuai dengan kehendak-Nya. Karena dengan mencari kehendak Tuhan, kita akan mengerti kebenaran yang sejati dari Tuhan, dan kita dapat menjadi orang benar. Orang yang benar dalam hidupnya adalah orang yang hidup sejalan dengan kehendak Tuhan.

Doa orang-orang seperti inilah yang memiliki kuasa yang besar, dan doa-doa orang seperti inilah yang akan sangat efektif. Apa itu doa yang efektif? Yaitu doa yang tepat, yang memberikan hasil, yang sukses, yang sesuai dengan kebutuhan kita. Kalau kita melihat orang-orang Kristen yang paling berpengaruh di sepanjang sejarah kita akan menemukan bahwa mereka adalah orang-orang berdoa.

Martin Luther adalah seorang tokoh yang memulai berdirinya agama kristen protestan. Awalnya perjuangannya untuk membela yang benar waktunya sangat banyak terkuras. Ia harus mengajar setiap hari dari pagi sampai siang. Kemudian dia juga yang mengurusi administrasi gereja. Ia juga masih harus menulis buku. Belum lagi segala urusan yang bersangkut paut dengan pemerintah dan pemuka-pemuka gereja waktu itu. Ditengah kesibukannya yang begitu padat, ia masih meluangkan waktu untuk berdoa setiap hari selama 3 jam. Ia berkata demikian: “Jikalau saya gagal untuk mengasingkan waktu selama dua jam di dalam doa setiap pagi hari, maka iblis mendapat kemenangan sepanjang hari itu. Sekalipun saya mempunyai banyak sekali pekerjaan, namun saya tidak memulainya tanpa mengasingkan waktu tiga jam setiap hari di dalam doa.” Hasilnya dia menjadi orang yang berhasil membawa kebenaran dan mengenyahkan kesesatan dalam gereja.

David Livingstone seorang dr misi yang menginjili pertamakali ke benua Afrika juga meluangkan banyak waktu untuk berdoa, bahkan pada matinya ia ditemukan sedangn berlutut di ranjangnya. Alhasil sampai saat ini banyak orang Afrika yang percaya kepada Tuhan. Dan ada banyak lagi tokoh-tokoh besar, seperti bapak Agustinus, Billy Graham, presiden Theodore Rosevelt, dsb.... Mereka adalah orang-orang yang suka mencari kehendak Tuhan, dan doa-doa mereka sangat berkuasa, hingga mereka menjadi orang yang berpengaruh.

Karena itu jika saudara ingin memiliki doa yang berkuasa dan yang efektif, mari kita lihat hidup kita....sudahkah hidup kita berjalan sesuai dengan kehendak Tuhan? Sudahkah kita mengenal Tuhan dengan baik? Dan sudahkah kita mengerti akan rencana Tuhan dalam hidup kita? Kalau kita sungguh berada dalam kehendaknya, maka segala apa yang kita minta tentu adalah permintaan yang sesuai dengan kehendaknya. Dan betapa berkuasanya permintaan itu jika itu sejalan dengan kehendak Tuhan. Mari terus jadikan ini sebagai pergumulan kita, yaitu pergumulan untuk terus mencari kehendak Tuhan dalam hidup kita, setiap hari, setiap jam, setiap saat.

No comments: