Saturday, January 28, 2012
BERLARI KEPADA TUJUAN (Filipi 3:10-14)
Sebuah analogi pernah menggambarkan kehidupan itu bagai sebuah mobil. Analogi itu menanyakan ‘mengapa kaca spion dalam sebuah mobil jauh lebih kecil daripada kaca mobil yang di bagian depan? Jawabnya supaya kita lebih sering mengarahkan pandangan mata kita kedepan, dan tidak terus menerus menengok kebelakang.’ Analogi ini cukup membekas dibenak saya, walaupun sudah sangat lama saya membaca analogi ini. Sadar atau tidak, manusia acapkali tergoda untuk terus menoleh kebelakang. Apalagi kalau usia semakin hari semakin bertambah. Kalau masih kecil kita suka penasaran akan apa yang terjadi di hari esok; Nanti SMP bagaimana; Nanti SMU bagaimana; Nanti kuliah bagaimana. Namun ketika kita masuk usia kepala 3 mulailah sesekali kita berkata “Dulu saya begini....Dulu saya tidak begini....” Dan semakin kepala usia bertambah maka semakin banyak pula perkataan “Dulu....” itu diungkapkan. Saya pernah mengunjungi seorang oma yang berusia 80 tahun lebih. Oma ini ingatannya masi kuat dan dia suka sekali bercerita. Tapi sepanjang ceritanya tidak pernah sekalipun mengungkapkan apa yang mau dia lakukan dikemudian hari. Ceritanya hanya dulu waktu di pacaran di jaman penjajahan belanda, dulu waktu masa pacaran bagaimana, dulu bangsa kita gak seperti sekarang, dulu kami hidup susah, dulu tidak seenak sekarang, dan sebagainya.
Akan tetapi tidak hanya berbicara pengalaman hidup, ternyata ada juga banyak orang Kristen yang bersikap demikian terhadap kehidupan rohani atau pelayanannya. Mereka suka sekali untuk menoleh kebelakang. Selalu melihat apa yang telah diperbuatnya dahulu, dan membanggakan masa lalunya. Bahkan ada beberapa orang Kristen yang merasa sudah terlalu lama melayani dan memutuskan untuk berhenti melayani, dengan dalih untuk memberi kesempatan yang lebih muda, dan sekarang waktunya untuk beristirahat. Beberapa bulan yang lalu saya tergelitik dengan perkataan seorang anak remaja saya yang masi duduk di bangku 3 SMP. Dia berkata begini “ko, saya berhenti dulu pelayanan, sudah lelah pelayanan, biar kasi yang lebih muda dulu.” Saya tertawa karena diusianya yang dini dia sudah berpikir untuk berhenti pelayanan. Tetapi pada kenyataannya banyak orang yang melakukan hal yang serupa. Memilih berhenti dalam perjalanan imannya, atau dalam perjalanan pelayanannya dengan banyak dalih yang dibuat.
Jika kita adalah orang-orang yang pernah berkata atau berpikir demikian, mari kita belajar dari teladan Paulus. Kitab Filipi ini adalah kitab yang ditulis dimasa-masa akhir hidup Paulus. Masa-masa ini merupakan masa-masa dimana Paulus sudah banyak sekali memiliki pengalaman iman, pengalaman rohani, serta pengalaman dalam pelayanan. Saya kira ketika Paulus menoleh kebelakang, iapun dapat tersenyum bangga akan apa yang sudah ia raih. Dalam pengalaman iman atau pengalaman rohani, ia pernah berjumpa dengan Tuhan secara langsung dalam cahaya yang membutakan dirinya. Berkali-kali ia mendapat pimpinan Tuhan melalui mimpi-mimpi yang menentukan arah pelayanannya. Ketika bergumul dengan duri dalam daging ia merasakan kasih Tuhan yang begitu besar dalam kelemahannya. Bahkan Paulus pernah diangkat ke Sorga sampai ke tingkat tiga.
Dari sisi pelayanan kita juga tau betapa kayanya pengalamannya. Kita tahu lewat Pauluslah gereja-gereja mula-mula berkembang dan berdiri di berbagai tempat. Paulus juga adalah rasul pertama yang memberitakan injil kepada orang-orang non israel. Jika saudara dan saya yang ada di sini bisa percaya kepada Tuhan saya kira kalau ditarik-tarik sebabnya itu juga hasil buah pemberitaan Paulus. Kita tahu betapa giatnya dia memberitakan injil kepada orang-orang yang belum percaya sampai-sampai berkali-kali nyawanya terancm. Bukan hanya itu, pelayanan yang dilakukannya pun sangat berkuasa. Berkali-kali ia membuat mujizat yang menabjubkan banyak orang. Pernah ketika ia digigit ular beracun tetapi ia tidak mati. Ia pernah menyembuhkan orang sakit dengan kuasa Tuhan, dan banyak lagi pelayanan yang dilakukannya yang begitu berkuasa.
Karena itu saya katakan, seandainya Paulus menoleh kebelakang dan melihat semua pengalamannya itu, memungkinkan sekali untuk dia bisa berpuas diri dan berbangga atas apa yang sudah di raihnya. Namun Paulus tidak melakukan hal itu. Sebaliknya di ayat 12 ia berkata “Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah menjadi sempurna, melainkan aku mengejarnya, kalau-kalau aku juga dapat menangkapnya...” Apa yang hendak dikejarnya, dan apa sih yang ingin terus ditangkapnya? Jawabannya ada di ayat 10. Disana dituliskan “Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya,...” Hal-hal inilah yang ingin dikejar dan ditangkap oleh Paulus. Kerinduannya yang paling mendalam adalah untuk dapat semakin mengenal Kristus dan hidup serupa dengan Kristus. Ditengah usianya yang sudah tidak muda lagi, di tengah begitu kayanya pengalaman-pengalaman iman dan pelayanannya, Paulus masih merindukan untuk semakin hari semakin mengenal Tuhan dan semakin hari semakin serupa dengan Dia. Baginya pengenalannya akan Tuhan masih terlalu kecil, dan ia sadar bahwa ia belum menangkap hal itu secara utuh. Kerinduannnya inilah yang terus membuatnya giat melayani Tuhan sampai akhir hidupnya.
Paulus tidak sedikitpun mau terus mengagung-agungkan masa lalunya, kemudian berpuas diri. Ia pun tidak sedikitpun berpikir untuk berhenti dalam pelayanannya. Karena itu di ayat 13dan 14 ia berkata “tetapi ini yang aku lakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.” Paulus terus berlari, tanpa sedikitpun merasa bahwa ia sudah mencapai garis finish. Baginya hanya kematianlah yang dapat membuatnya berhenti berlari dan berlari.
Memang berbicara tentang pengenalan akan Kristus tidak boleh ada seorang pun yang merasa bahwa ia sudah mengenal Kristus begitu rupa. Pengenalan akan Kristus adalah proses seumur hidup. Demikian juga dengan pelayanan kita. Selagi ada sesuatu yang bisa kita perbuat untuk melayani Tuhan, mari kita layani Tuhan dengan segenap hati.
Saya kadang mendengar orang berkata “Tuhan, saya sudah puluhan tahun melayani Engkau. Berbagai bidang dan berbagai pelayanan telah saya ambil. Bahkan saya sudah banyak terlibat kedalam kepanitiaan. Cukup Tuhan. Sekarang saya ingin beristirahat, biarkan mereka yang muda-muda yang mengambil bagian.” Tetapi Tuhan menjawab “Tidak! Berapa banyakpun yang telah kau lakukan dan hasilkan, juga berapa lamapun kamu telah melayani, lupakanlah itu! Semua itu telah ada di belakang. Arahkan hidupmu kepada ada yang ada didepanmu.”
Ada juga orang yang berkata “Tuhan, saya berhenti di sini saja! Saya sudah tidak kuat lagi. Hidup saya terlalu berat. Saya sudah terlalu penat.” Tuhan pun ingin berkata: “Tidak, betapa gelapnya jalanmu, betapa lelahnya kamu berlari, terus lah berlari sampai garis finish. Arahkan pandanganmu ke depan.”
Mari kitapun yang disini demikian. Seberapa lama kita melayani, dan seberapa lelah kita menjalani kehidupan kerohanian kita, bahkan mungkin kita sudah jenuh menjalani proses pertumbuhan iman, yaitu pengenalan akan Tuhan setiap hari. Kita merasa ingin berhenti. Kita merasa ingin beristirahat. Atau kita ingin mengatakan kepada Tuhan “Sudah cukup Tuhan”. Tetapi mari kita belajar seperti Paulus dengan berkata “aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus” Mari kita terus berlari-dan berlari. Kejar terus akan pengenalan akan Tuhan. Terus giat melayani Tuhan. Sampai kita beroleh mahkota kemenangan dari Tuhan.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
19 comments:
zolpidem high effects zolpidem tartrate zolpidem tartrate - zolpidem buy online
ativan online bad ativan you - long until lorazepam 1mg starts work
valium generic valium 0 3 - valium diazepam injection
diazepam synthesis is 10 mg diazepam too much - who uses diazepam
generic ativan ativan withdrawal vomiting - buy genuine lorazepam
buy xanax online cheap xanax drug screen - xanax bars negative side effects
zolpidem tartrate 10mg snorting zolpidem tartrate 10 mg tablet - buy zolpidem online overnight
ativan without prescription ativan vs xanax insomnia - the drug ativan side effects
cheap ativan ativan side effects contraindications - ativan highest mg
ativan pharmacy ativan side effects on pregnancy - uses for drug ativan
buy diazepam diazepam 5 dosage - buy diazepam usa
buy soma online somanabolic muscle maximizer bad review - carisoprodol in pregnancy
buy valium from canada valium cost per pill - valium pills for sale
order carisoprodol online soma drug vault - carisoprodol online no prescription
buy generic ambien ambien side effects on women - ambien side effects weakness
buy valium online valium diazepam 5mg side effects - generic valium green pill
Blogger: DEVOTION FOR GOD - Post a Comment purchase prednisone - prednisone asthma http://www.ourdailybreadmarket.net/#prednisone-asthma
ooo!!! Topamax For Sale - buy topiramate online http://www.cheaptopamaxorder.net/#cheap-topamax, [url=http://www.cheaptopamaxorder.net/#cheap-topamax]Topamax For Sale[/url]
6, [url=http://www.stratterarxcoupon.net/]Atomoxetine Online[/url] - Buy Strattera - generic for strattera http://www.stratterarxcoupon.net/ .
Post a Comment