Sunday, January 22, 2012

RAHASIA MERAIH KEBERUNTUNGAN (Ulangan 28) # 2


Karena itu jika kita mau menjadi manusia yang paling beruntung, maka kita harus berusaha menjadi manusia yang paling erat, paling kenal, paling dekat dengan Tuhan yang adalah sang sumber berkat itu. Bagaimana caranya? Tidak ada jalan lain selain melirik kembali dari Alkitab kita. Alkitab kita memang bukan buku fengsui. Alkitab juga bukan buku hoki, yang bisa memberikan aneka keberuntungan jika kita memiliknya. Tetapi Alkitab adalah buku kehidupan, dimana kita dapat belajar semakin mengenal Tuhan dan belajar tentang kehidupan yang sesungguhnya didalamnya. Dan jika kita menemukan Tuhan dan kehidupan yang sesungguhnya itu, maka kita dapat disebut sebagai orang yang sangat beruntung.

Hari ini kita cukup merenungkan 1 rahasia saja untuk mencapai keberuntungan yang dapat kita pelajari dari Ulangan 28. Kitab Ulangan ini merupakan kitab yang berisikan kumpulan khotbah-khotbah Musa selama umat Israel mengitari pada gurun. Khotbah-khotbah Musa ini berisi peraturan-peraturan, janji-janji, kesaksian, pelajaran dari pengalaman hidup, kekuatan, penghiburan, tapi tidak lupa juga ada teguran-teguran didalamnya. Setelah banyak menyampaikan nasihat-nasihat kepada umat Israel, hampir diakhir khotbahnya Musa menyampaikan perkataan-perkataan yang berkat dan kutuk. Dalam perikop inilah Musa memberikan satu rahasia penting kepada umat Israel jika mereka ingin menjadi beruntung.

Apa Rahasianya? Mari kita kembali melihat struktur dari penulisan ulangan 28:1-14. Perikop ini memiliki kata kunci di awal dan akhir paragraf, yang merupakan syarat untuk meraih keberuntungan. Sedangkan ditengah-tengah merupakan berkat-berkat yang akan diterima oleh umat Israel. Dan menariknya kalau kita perhatikan, berkat-berkatnya itu melingkupi banyak hal. Baik berkat atas status mereka sebagai umat pilihan. Dikatakan Allah akan mengangkat engkau diatas segala bangsa di bumi. Tidak akan menjadi ekor, melainkan jadi kepala. Berkat atas usaha mereka. Dikatakan hasil ladang, ternak, dan segala pekerjaan akan diberkati. Kandungan dari ibu-ibu atau Keturunan mereka juga akan diberkati. Perjalanan hidup diberkati. Dikatakan ‘diberkatilah engkau pada waktu masuk dan diberkatilah engkau pada waktu keluar’. Dalam peperangan juga Tuhan memberikan berkat kemenangan. Dan banyak lagi berkat-berkat yang dijanjikan oleh Tuhan kepada umat Israel.

Tetapi harus kita ingat dan perhatikan, bahwa setiap berkat Tuhan itu diawali dan diakhiri dengan sebuah syarat penting untuk diperhatikan. Berkat itu merupakan konsekuensi dari syarat yang dituliskan. Apa syaratnya? Mari kita lihat di ayat pertama kedua dengan ayat yang terakhir. Di ayat pertama dikatakan “Jika engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka ....”. Selanjutnya ayat 2 dituliskan “Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara Tuhan Allahmu.” Lalu ayat13b dan 14, setelah dibacakan segala berkat-berkat yang akan diberikan dikatakan “....Apabila engkau mendengarkan perintah Tuhan, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kaulakukan dengan setia, dan apabila engkau tidak menyimpang kekanan atau kekiri dari segala perintah yang kuberikan kepadamu pada hari ini,....”.

Jelaslah syaratnya sangat sederhana, yaitu: “Mendengarkan dan melakukan Firman Tuhan dengan setia.” Saya kira mendengarkan bukan hanya mendengarkan sambil lalu, seperti kalau kita sedang memasak atau baca koran sambil mendengar suara ditelevisi yang menyala sambil lalu. Tapi mendengarkan ini lebih kearah memperhatikan dengan seksama setiap Firman Tuhan yang kita baca atau dengarkan, bahkan kalau bisa sampai pada tahap merenungkan Firman itu siang dan malam. Pemazmur pernah berkata: “Berbahagialah orang yang kesukaannya merenungkan Firman Tuhan siang dan malam. Ia seperti pohon di tanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buah pada musimnya.

Tetapi bukan hanya diminta untuk merenungkan, syarat meraih keberhasilan juga didapat jika kita melakukan Firman itu dengan setia. Saya yakin ada banyak sekali orang Kristen yang sering mendengar Firman Tuhan tiap minggunya, bahkan seminggu bisa 3 kali kalau orang itu mengikuti komisi dan persekutuan doa. Tapi dari sekian banyak orang yang mendengarkan Firman Tuhan itu tidak banyak orang yang sudah melakukan Firman itu. Banyak orang yang mendengar tentang pengampunan, tetapi ia tetap tidak mau mengampuni. Banyak orang mendengar tentang kesetiaan, tetapi ia tidak setia. Banyak orang mendengar Firman tentang kekudusan hidup, keadilan, belaskasihan, dan banyak lagi, tetapi sedikit orang yang mau melakukan itu semua. Tuhan menginginkan kita melakukan Firman Tuhan dengan setia; dengan Konsisten; yang dalam keadaan apapun, dalam keadaan senang, atau dalam keadaan susah, bahkan kondisi terjepit sekalipun, kita tetap setia melakukan akan Firman Tuhan. Tuhan Yesus pernah berkata: orang yang mendengar Firman Tuhan tetapi tidak melakukannya, ia seperti orang bodoh yang mendirikan rumah diatas pasir. Dimana ketika angin melanda, robohlah rumah itu. Saliknya orang yang bijak adalah orang yang mendengar dan melakukan Firman Tuhan itu.

Inilah kunci atau rahasia keberuntungan bagi kita orang percaya: Mendengarkan, merenungkan, serta melakukan Firman Tuhan dengan setia. Menarik kalau kita perhatikan Alkitab kita. Kalau kita mencari semua ayat yang berbicara tentang keberuntungan, kita akan menemukan ada kurang lebih 8 ayat yang memiliki bunyi yang sama: “Jika kamu mendengarkan dan melakukan Firman Tuhan, maka kamu akan beruntung.” Alkitab secara sistematis menyampaikan satu rahasia yang sama untuk mendapatkan keberuntungan, yaitu “mendengar dan melakukan Firman Tuhan.”
Memang terkadang kita merasa bahwa tidak ada kait mengait antara mendengar dan melakukan Firman Tuhan dengan berkat yang kita dapat dalam hidup ini. Tapi pada kenyataannya banyak sekali orang yang betul-betul mendapatkan berkat dari kebergantungannya akan Firman Tuhan. Desember yang lalu saya melayani di GKKA Balikpapan selama satu bulan. Kebetulan karena masa tenggang KTP saya habis, maka saya berniat untuk pulang kampung (di Samarinda), yang tidak jauh dari Balikpapan untuk mengurus KTP saya. Kurang lebih selama 4 hari saya berada diSamarinda. Tapi saya bersyukur, karena dalam 4 hari itu saya mendengar seorang kawan saya menyaksikan cara kerja Tuhan yang luar biasa. Ia bercerita ketika kami pergi keluar bersama. Saya tau ia bukan orang yang sungguh-sungguh percaya Tuhan. Ia tidak terlalu suka ke gereja. Tetapi karena dorongan istrinya maka iapun pergi kegereja. Pertama istrinya meminta dia untuk memberikan perpuluhan. Dia mengatakan: awalnya saya jengkel sekali. Orang usaha masi susah, mesin cetak sering rusak, ngapain sih kasi perpuluhan. Itu yang ada dalam benaknya. Karena itu setiap memberi perpuluhan ia merasa berat dan tidak iklas. Namun sampai suatu titik ketika ia mengalami masalah dalam pekerjaannya, ia tersadar bahwa berkat dalam hidupnya itu berasal dari Tuhan. Ia mulai pasrah kepada Tuhan, dan kejadian itu membuat dia tidak lagi bersungut-sungut dalam memberikan perpuluhan. Tapi setelah itu ia saya ingat sekali perkataannya. Ia berkata “Tapi tau gak, ketika saya memiliki hati yang berserah dan pasrah kepada Tuhan, ada aja berkat Tuhan yang tidak disangka-sangka. Pekerjaan jadi semakin maju. Saya sendiri bingung kok bisa demikian.” Saya kira inilah cara kerja Tuhan. Ia memberikan berkat lebih kepada orang yang merenungkan Firman-Nya dan melakukannya.

No comments: