Thursday, September 20, 2018

Rendah Hati



Zefanya 2:3 "Carilah Tuhan, hai semua orang yang rendah hati di negeri, yang melakukan hukum-Nya; carilah keadilan, carilah kerendahan hati; mungkin kamu akan terlindung pada hari kemurkaan Tuhan."


Saya tertarik dengan Firman hari ini yang meminta kita untuk : mencari kerendahan hati.  Ya, kerendahan hati itu harus dicari, atau dikejar, atau diupayakan, atau diusahakan.  Sikap rendah hati itu tidak akan pernah datang dengan sendirinya.

Acapkali orang keliru menafsir sikap rendah hati.  Kerendahan hati bukan bicara soal apa yang kita tampilkan diluar, misal: Pura-pura mengalah, padahal hatinya ngedumel, atau misal gelagatnya dibuat santun dan penuh kesopanan, pengen dilihat berwibawa, padahal hatinya penuh kesombongan.
Rendah hati bukan juga identik dengan apa adanya saya.  Ada orang yang berkata dirinya rendah hati, tapi ga mau berubah, karena dia bilang: ini lah saya, memang saya begini.  Tidak, rendah hati bukan demikian.

Menurut saya,
Sebenarnya kerendahan hati ini ada kaitannya dengan penyangkalan diri. Orang yang rendah hati siap menyangkal dirinya sendiri.  Bukan menyangkal diri demi dirinya sendiri atau motif pribadi, tapi demi apa yang Tuhan mau

Misal: Ketika orang muji berlebihan, hati senang, tapi menyangkal diri dengan berkata kepada hati: segala kemuliaan bagi Tuhan. 
 Misal, ketika terjadi pertikaian, kita minta maaf duluan, tujuannya bukan karena pengen terlihat lebih dewasa, tapi tujuannya karena kita tau Tuhan menginginkan perdamaian. 
Misal lagi:  Ketika kita dikecewakan, sebenarnya hati ini pengen balas, tapi orang yang rendah hati siap menyangkal diri, dan mengikuti maunya Tuhan, yaitu mengampuni orang yang sudah menyakiti dan mengecewakan tersebut.
Demikianlah kerendahan hati.  Semakin rendah hati, semakin pribadi seseorang siap dibentuk.

Mari kita mengejar kerendahan hati, karena anugerah Tuhan besar diberikan kepada mereka yang rendah hati, yang siap menyangkal diri.





No comments: